Jusuf Kalla Menilai DPA Tak Perlu Diaktifkan Kembali: ‘Kan Sudah Ada Dewan Pertimbangan Presiden’

Laporan Jurnalis Tribunnews.com Rahmat W Nugraha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) menanggapi wacana pengaktifan kembali Dewan Pertimbangan Agung (DPA).

Lembaga ini selanjutnya akan diisi oleh presiden dan wakil presiden yang pernah menjabat.

APD akan memberikan masukan kepada Presiden dan Wakil Presiden saat ini.

Untuk itu, JK menilai DPA tidak perlu diaktifkan kembali karena sudah ada Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) yang memberikan nasihat kepada kepala negara.

“Wantimpres penerus Dewan Pertimbangan Agung ada, tapi ada dua,” kata JK di Jakarta Pusat, Kamis (16/5/2024).

Sebenarnya pidato ini tidak perlu disampaikan.

Benar (Wantimpres saja sudah cukup), ujarnya.

Kita tahu, ide pengaktifan kembali DPA datang dari Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet).

Permasalahan DPA ini disampaikannya menanggapi wacana pembentukan President’s Club sebagai wadah komunikasi antara Presiden dan Wakil Presiden saat ini serta para pendahulunya.

Bamsoet berharap gagasan Presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk President’s Club bisa dilembagakan.

Sebenarnya kalau bisa (klub presiden) mau meresmikannya, kata Bamsoet di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa (7/5/2024).

Menurut Bamsoet, Indonesia pernah memiliki Dewan Pertimbangan Agung (DPA) yang beranggotakan mantan presiden dan wakil presiden.

“Kami punya Dewan Pertimbangan Agung yang bisa terdiri dari mantan presiden dan wakil presiden, jika kami ingin melantiknya dengan persetujuan Pak Prabowo,” ujarnya.

Meski demikian, dia tak mempermasalahkan apakah Ketua Umum Partai Gerindra itu enggan meresmikan klub presidensial tersebut. Wakil Ketua Umum Partai Golkar itu menyerahkan sepenuhnya keputusan kepada Prabowo.

Bamsoet menilai sangat penting bagi para pemimpin nasional untuk berkumpul membicarakan permasalahan nasional.

“Seperti Pak SBY, Pak Jokowi ya, yang penting Bu Mega melihat ke depan bagaimana kita bisa menghadapi permasalahan bangsa ini, kita bisa menyelesaikannya dengan bekerja sama,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *