Jus Jambu Bisa Tingkatkan Trombosit Pada Penderita Demam Berdarah? Cek Faktanya

Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu melaporkan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Benarkah jus jambu biji bisa meningkatkan trombosit penderita demam berdarah dengue (DBD) dengan cepat?

Sayangnya, kebiasaan masyarakat mengonsumsi jus jambu biji saat demam berdarah tidak konsisten.

Jus jambu biji yang diminum pasien tidak memberikan manfaat sedikit pun.

Hal ini diungkapkan oleh Dr. Saya membakar Salama Jumat (29/3/2024).

Mengonsumsi jus jambu biji memang tidak berbahaya, namun perlu diingat bahwa jambu biji bukanlah obat utama penyakit demam berdarah.

“Itu hanya hal kecil dan merupakan tambahan dari pengobatan utama yang diberikan dokter,” ujarnya.

Ia menjelaskan, jambu biji mengandung antioksidan anti inflamasi yang menjaga trombosit tidak turun. Jus Jambu Biji (NET)

Kemudian juga mengandung quercetin yang merupakan flavonoid yang dapat mencegah virus demam berdarah berkembang biak di dalam tubuh sehingga trombosit tidak sering turun.

Jambu biji dapat meningkatkan pertumbuhan virus demam berdarah dalam tubuh, dan mencegah pendarahan dengan meningkatkan jumlah trombosit sebanyak 100.000/mikroliter dalam waktu 16 jam, kata dr Ngabila.

Saat ini pengobatan utama penyakit DBD adalah dengan memberikan cairan dan mengurangi peradangan.

“Sebaiknya pasien tidak minum air kemasan karena kadar gulanya kurang baik dan pengobatannya kurang baik,” jelasnya.

Secara umum, dokter menyarankan pasiennya untuk banyak minum air putih, untuk mengembalikan kekebalan tubuh dari sayur dan buah.

Dan minumlah obat sesuai petunjuk dokter.

Pada Jumat (29/3/2024) pukul 20.00, RS Tamansari Jakarta Barat merawat 14 kasus DBD, terdiri dari 8 kasus anak-anak dan 6 kasus dewasa.

1 kasus orang tua dirawat di ICU, 5 kasus lainnya di ruang umum.

“70 persen anak yang sakit adalah anak-anak dan sebagian besar adalah siswa SD dan SMP yang selalu berusaha bermain dan bekerja pada pukul 08.00-10.00 dan pukul 15.00-17.00 saat nyamuk demam berdarah sedang dalam kondisi paling kuat,” kata dr Ngabila.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *