Jurus Berkelit Didier Deschamps setelah Dipecundangi Italia di UEFA Nations League

TRIBUNNEWS.COM – Pelatih Prancis Didier Deschamps sepertinya tidak akan menerima kekalahan hari pembukaan UEFA Nations League 2024/25 melawan Italia.

Italia menang 1-3 di Parc des Princes Prancis, Sabtu dini hari (7/9) dini hari WIB.

Pasukan Deschamps memimpin melalui gol gemilang Bradley Barcola (1′).

Namun Italia berhasil bangkit melalui tiga gol Federico Dimarco (30′), Davide Frattesi (50′), dan Giacomo Raspadori (74′).

Hal ini membuat Prancis berada di posisi terbawah klasemen UEFA Nations League 2024/2025 Liga A Divisi 2 dengan 0 poin.

Sementara Italia berada di peringkat teratas bersama Belgia.

Usai pertandingan, Didier Deschamps tak mau menerima kekalahan. Pelatih Prancis Didier Deschamps memberikan sinyal saat pertandingan Grup D Piala Dunia FIFA 2022 Qatar antara Tunisia dan Prancis di Stadion Kota Pendidikan di Al Rayyan, sebelah barat Doha. Rabu (30/11/2022). (FRANCK FIFE/AFP) (AFP/FRANCK FIFE)

“Meskipun saya telah memenangkan lebih banyak daripada kekalahan dalam karier saya, saya terbiasa dengan kritik.

“Saya tahu tingkat kebugaran kami tidak bagus, tapi ini masih tim muda dengan Oliseh dan Manu Kone yang baru melakukan debut seniornya. Itu adalah langkah penting bagi mereka untuk berkembang,” kata Deschamps dikutip Football Italia.

Menurut Deschamps, Prancis hanya bermain bagus selama 20 menit. Les Bleus sepertinya kehilangan permainannya setelah itu.

“Kami memulai pertandingan dengan sangat baik, mencetak gol dan memberikan tekanan yang baik pada Italia.”

“Sulit untuk menjaga tekanan tetap tinggi dan intens, jadi sebelum jeda kami melihat kerusakan fisik,” kata Deschamps.

“Selama 20 menit pertama saya melakukannya dengan sangat baik dan kemudian terhenti,” tambahnya.

Berikutnya Italia akan menghadapi Israel di tempat netral pada Selasa (9/10), sedangkan Prancis akan menghadapi Belgia di hari yang sama.

Sesuai format yang disetujui, 55 negara peserta UEFA Nations League dibagi menjadi empat grup dan bermain dalam format liga.

Ada 12 tim di liga A, 12 tim di liga B, 15 tim di liga C, dan 16 tim di liga D.

Spanyol, sebaliknya, dinobatkan sebagai juara musim lalu dan La Furia Roja mengalahkan Kroasia di final.

(Tribunnews.com/Ali)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *