Jurnal Inggris Perkirakan Warga Palestina yang Tewas Akibat Perang Mencapai 186.000 Orang

TRIBUNNEWS.COM – Sebuah studi yang dilakukan jurnal ilmiah Inggris The Lancet, jurnal medis umum peer-review, memperkirakan jumlah orang yang tewas dalam perang Israel di Jalur Gaza, baik secara langsung maupun tidak langsung, telah melebihi 186.000 orang.

Mengutip Al Mayadeen, perhitungan ini didasarkan pada asumsi bahwa konflik bersenjata memiliki dampak tidak langsung terhadap kesehatan yang lebih besar daripada dampak langsungnya.

Buku harian tersebut selanjutnya menjelaskan bahwa bahkan setelah konflik berakhir, banyak kematian tidak langsung yang akan terus tercatat dalam beberapa bulan dan tahun mendatang.

Kematian disebabkan oleh banyak faktor seperti penyakit reproduksi, penyakit menular dan penyakit tidak menular.

Selain itu, laporan tersebut menyoroti bahwa jumlah total kematian diperkirakan akan tinggi, karena intensitas konflik, rusaknya infrastruktur kesehatan, kekurangan makanan, air dan tempat tinggal, serta kurangnya kemampuan untuk bergerak. manusia terhadap keselamatan dan keamanan. , dan hilangnya dana untuk UNRWA.

Lancet menekankan bahwa dalam konflik-konflik baru-baru ini, jumlah kematian tidak langsung bervariasi antara 3 hingga 15 kali lebih banyak dibandingkan jumlah kematian langsung. Reaksi warga Palestina terhadap sekolah PBB yang menampung pengungsi yang terkena dampak pemboman Israel di Nuseirat di Jalur Gaza tengah pada 6 Juni 2024, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas. (AFP/BASHAR TALEB)

“Jika kita menggunakan perkiraan konservatif yaitu empat kematian tidak langsung untuk setiap kematian langsung, kami menemukan bahwa jumlah ini jauh lebih tinggi dibandingkan jumlah kematian langsung,” tulis jurnal tersebut.

Dengan lebih dari 38.000 kematian dilaporkan di Gaza, tidak mengherankan jika Gaza diperkirakan memiliki 186.000 kematian atau bahkan lebih, kata The Lancet.

Selain itu, The Lancet menekankan bahwa ada kebutuhan segera dan mendesak untuk melakukan gencatan senjata di Gaza.

“Langkah-langkah juga harus diambil untuk memungkinkan distribusi pasokan medis, makanan, air bersih dan sumber daya lainnya untuk memenuhi kebutuhan dasar kemanusiaan.”

Laporan tersebut menekankan perlunya mendokumentasikan skala dan sifat penderitaan dalam konflik ini.

“Mendokumentasikan skala sebenarnya sangat penting untuk memastikan akuntabilitas sejarah dan mengakui dampak perang sepenuhnya.” Agresi Israel hari ke-275 di Gaza: 38.153 tewas, 87.828 luka-luka

Pada hari ke-275 penyerangan Israel ke Gaza, Minggu (7 Juli 2024), jumlah warga Palestina yang tewas mencapai 38.153 jiwa.

Laporan harian yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan Gaza menunjukkan 87.828 orang lainnya terluka.

Pada hari Minggu, Israel melakukan tiga pembantaian dalam 24 jam terakhir, menewaskan 55 warga Palestina dan melukai 123 lainnya.

Meski beberapa dilarikan ke rumah sakit dengan luka ringan, banyak korban masih terjebak di bawah reruntuhan dan tim penyelamat gagal menyelamatkan mereka.

Menurut koresponden Al Mayadeen, pasukan pendudukan Israel kembali melakukan serangkaian serangan di hari ke-275 agresi berkelanjutan mereka terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza.

Lima jurnalis termasuk di antara mereka yang tewas dalam serangan duduk pada hari Sabtu baru-baru ini di Kota Gaza dan kamp al-Nusairat, yang terjadi dalam waktu 12 jam.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *