TRIBUNNEWS.COM – Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengumumkan 40.005 orang tewas dalam serangan Israel di Jalur Gaza sejak perang dimulai pada 7 Oktober 2023.
Mengutip Al Jazeera (15/8/2024), selain korban tewas, 92.401 orang lainnya mengalami luka-luka dalam waktu bersamaan.
Sementara itu di Tepi Barat, terbunuhnya dua warga Palestina di kamp pengungsi Balata pada Kamis pagi menambah jumlah korban tewas di zona pendudukan menjadi 632 orang.
Dari jumlah tersebut, 142 orang merupakan anak-anak, 9 orang perempuan, dan 7 orang dewasa. Penawaran terbaru untuk Membantu Kebakaran
Sementara itu, putaran baru perundingan gencatan senjata Gaza akan berlangsung di Doha pada Kamis (15/8/2024).
Pembicaraan tersebut dihadiri oleh pejabat dari Israel, Qatar, Amerika Serikat dan Mesir.
Tidak jelas apakah kelompok Palestina Hamas akan bergabung dalam perundingan tersebut.
Hamas menyatakan keraguannya terhadap hasil perundingan tersebut.
Hamas mengkritik Israel karena menunda negosiasi. Seorang pria Palestina membawa sesuatu di bawah reruntuhan sebuah bangunan di kamp pengungsi Jabalia, utara Gaza, 3 Juni 2024, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas. (Foto oleh Omar Al Qatta / AFP) (AFP/OMAR AL QATTA)
“Melakukan pembicaraan baru memungkinkan para pekerja untuk menetapkan kondisi baru dan menggunakan labirin negosiasi untuk melakukan pembunuhan massal,” kata pejabat senior Hamas Sami Abu Zuhri kepada Reuters.
Melaporkan dari Amman, Yordania, Hamdah Salhut dari Al Jazeera mengatakan Hamas ingin para mediator menarik kembali proposal awal yang diumumkan oleh Presiden AS Joe Biden pada bulan Mei.
“Mereka mengatakan, sampai mereka menerima konfirmasi ini, mereka tidak akan mengambil keputusan untuk mengirimkan delegasi ke perundingan tersebut,” ujarnya.
Sementara itu, Perdana Menteri Israel menegaskan bahwa delegasi Israel akan berpartisipasi dalam pembicaraan hari Kamis di Doha.
“Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyetujui keberangkatan delegasi Israel ke Doha besok, dengan wewenang untuk melakukan negosiasi,” kata pernyataan dari kantornya pada hari Rabu.
Ketua Mossad David Barnea, ketua Shin Bet Ronen Bar, Nitzan Alon dan Ophir Falk akan menjadi bagian dari delegasi Israel, kata Omer Dostri, juru bicara Netanyahu, kepada kantor berita AFP.
Alon mengoordinasikan masalah terkait penyanderaan, dan Falk adalah penasihat politik Netanyahu.
Pembicaraan tersebut dilakukan setelah negara yang menjadi penengah konflik regional tersebut memperingatkan bahwa serangan yang telah berlangsung selama 10 bulan di Gaza masih terus berlanjut.
Para pejabat senior Iran mengatakan hanya kesepakatan gencatan senjata di Gaza yang dapat mencegah Iran melakukan pembalasan langsung terhadap Israel karena membunuh pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di wilayahnya bulan lalu.
Sekretaris pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan kepada wartawan hari Rabu bahwa direktur CIA Bill Burns dan utusan Amerika untuk Timur Tengah Brett McGurk akan mewakili Amerika dalam pembicaraan untuk mengakhiri perang.
Jean-Pierre mengatakan Amerika berharap perundingan akan terus berjalan sesuai rencana meskipun Hamas tidak hadir.
Kimberly Halkett dari Al Jazeera mengatakan Amerika Serikat telah memperjelas bahwa ada kemajuan yang harus dicapai dalam negosiasi tersebut, meskipun Biden mengatakan mencapai keberhasilan akan sangat sulit.
“Meskipun ini bukan pertanda baik, Amerika mengatakan akan ada kemajuan dan mereka sedang merencanakannya,” katanya.
“Jadi ini pesannya, fokus utamanya adalah mencoba mencari cara untuk mengakhiri perang, mudah-mudahan ini bisa mencegah eskalasi yang lebih luas di kawasan,” ujarnya.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)