Laporan reporter Tribunnews.com Rahmat W Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sekretaris Kementerian Luar Negeri Indonesia Cecep Hermawan mengatakan hingga Maret 2024, jumlah pengungsi Rohingya di Indonesia mencapai 1.992 orang.
Hal itu disampaikan Cecep dalam diskusi optimalisasi diplomasi internasional Polri dalam rangka pemberantasan kejahatan transnasional melalui penguatan staf dan tenaga teknis Polri, Pusat Misi Internasional Polri, Tangsel, Selasa (05/07/2024).
Jumlah kasus WNA yang menjadi korban perdagangan manusia terus meningkat. Kedatangan pengungsi Rohingya pada November 2023 hingga Maret 2024 berjumlah 1.992 orang, kata Cecep.
Ia mencontohkan, pengungsi Rohingya di Indonesia telah menjadi isu kontroversial bagi pemerintah.
“Kami memahami bahwa situasi ini telah menjadi perdebatan di antara kita di negara ini,” jelasnya.
Cecep mengatakan, hal ini disebabkan meningkatnya jumlah pengungsi Rohingya ke Indonesia. Dan juga sikap kurang positif di masyarakat.
“Kita tahu bersama bahwa Indonesia bukanlah negara yang mendukung Konvensi Pengungsi 1951. Tapi negara yang mendukung kemanusiaan,” kata Cecep.
Ia melanjutkan, pihaknya merasa Indonesia tidak bisa begitu saja mendeportasi pengungsi yang sudah berada di Tanah Air.
“Menlu menegaskan, negara-negara peserta Konvensi 51 juga harus bertanggung jawab. Mereka bisa menerima pengungsi yang saat ini berada di Indonesia,” jelasnya.
Cecep mengatakan, Indonesia yang bukan negara sebaiknya tidak mengambil sikap. Memikul lebih banyak beban dan tanggung jawab dibandingkan negara itu sendiri.