Laporan jurnalis Tribunnews.com Fersianus Waku
TRIBUNNEWS. Republik Indonesia, Ibu Nusantara (IKN) pada 17 Agustus 2024.
Seno mengatakan, undangan pihaknya untuk menghadiri perayaan HUT RI belum sampai.
“Entah mereka menerima undangan itu atau tidak, saya rasa kami tidak akan menerimanya,” kata Seno kepada Tribunnews.com, Jumat (2/8/2024).
Seno mengatakan, selain kegiatan seremonial, masih banyak persoalan bangsa yang memerlukan perhatian serius pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Maruf Amin.
Menurutnya, pemerintah harus fokus pada masalah penegakan hukum.
Ia mencontohkan Gregorius Ronald Tanur, putra anggota KHDR RI dari Fraksi PKB, Gregorius Ronald Tanur, yang dibebaskan dari tuduhan menghina kekasihnya Dini Serra Afranti.
Lebih lanjut, Seno menyinggung soal politisasi, persoalan ekonomi, nilai tukar rupee terhadap dolar AS, dan kerahasiaan informasi yang tak kunjung terselesaikan.
“Hal ini membuat kita semua memasuki Bulan Kemerdekaan dengan emosi yang kuat.”
Ia juga mengatakan, perayaan HUT RI ke-79 di IKN tidak boleh hanya sekedar perayaan.
Oleh karena itu kemerdekaan seolah-olah bukan sekadar peristiwa, melainkan perjuangan berkelanjutan dalam berbagai substansi, ujarnya. Jokowi lawan MW dan SBY
Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno mengaku mengundang mantan presiden partainya untuk ikut memeriahkan perayaan HUT ke-79 RI pada 17 Agustus 2024 di IKN.
Tamu yang hadir antara lain Megawati Soekarnoputri, Presiden ke-5 RI, dan Susilo Bambang Ududhoyono (SBY), Presiden ke-6 RI.
Makanya kami berencana mengundang mantan presiden ke IKN untuk bertemu dengan presiden, kata Pratikno, Kamis (1/8/2024) di Kantor Sekretariat Negara, Jakarta.
Namun, menurut Pratykno, keputusan maju atau tidaknya diserahkan kepada presiden-presiden sebelumnya.
“Tentu kalau ada faktor yang menyulitkan, bukan di IKN, tapi di Jakarta terbuka,” ujarnya.