Wartawan Tribunnews.com Endrapta Pramudhiaz melaporkan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikabarkan meminta para pembantunya memasukkan visi dan kiprah Prabowo-Gibran ke dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.
Permintaan Jokowi tersebut diungkapkan Kepala Badan Kebijakan Perpajakan (BKF) Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu.
Pertama, dia mengatakan APBN 2025 sangat istimewa karena merupakan rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) sementara.
“Saat ini Banggar sedang dalam tahap pembahasan awal mengenai penyusunan RAPBN 2025. APBN 2025 sangat istimewa karena RAPBN ini merupakan RAPBN sementara,” ujarnya saat acara wawancara bertajuk “Presiden Baru, Masalah Lama” kepada Jenderal Sudirman. , Jakarta Pusat, Selasa (25/6/2024).
Dia mengatakan APBN 2025 dibuat untuk pemerintahan yang diangkat oleh Presiden-Wakil Presiden karena pada Oktober 2024 akan diresmikan.
Oleh karena itu, arahan Jokowi kepada timnya akan sangat jelas yakni memasukkan visi dan kiprah Prabowo-Gibran ke dalam APBN 2025.
“Itu dibuat oleh pemerintahan Pak Jokowi di pemerintahan yang dipilih presiden, jadi pelantikannya bulan Oktober. Jadi ini dibuat pada masa transisi pemilihan presiden. Instruksi Pak Jokowi jelas, mereka memuat seluruh visi dan kiprah Presiden terpilih selama APBN 2025,” kata Febrio.
Dia mengatakan, RAPBN 2025 saat ini sedang dibahas antara pemerintah dan DPR. Febrio berharap, pada masa pergantian pemerintahan ini, perundingan tersebut dapat berlangsung tanpa kendala.
Menurutnya, penyusunan RAPBN 2025 dilakukan dengan prinsip keberlanjutan, agar berdampak positif terhadap perekonomian pada tahun 2024 dan 2025.
“Tujuan kita sama, kita tetap ingin menjadi negara maju pada tahun 2045. Perjalanan masih panjang dan banyak tantangan,” pungkas Febrio.