Jokowi Tegaskan Alasan Pemindahan Ibu Kota karena Ingin Pemerataan Ekonomi

TRIBUNNEWS.COM – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar sidang paripurna pertama Dewan Menteri di Istana Negara Ibu Kota Negara (IKN) pada Senin (12/8/2024).

Dalam pidato pembukaan Rapat Kabinet, Jokowi mengatakan pemindahan ibu kota tidak hanya sekedar pemindahan fisik, tetapi juga perubahan mental, pola kerja, dan mobilitas.

“Transfer mobilitas, karena mobilitas di IKN menggunakan kendaraan listrik dan menggunakan energi ramah lingkungan,” kata Jokowi seperti dikutip Kompas TV.

Lebih lanjut Jokowi mengungkapkan, perekonomian yang akan dikembangkan dan didukung pemerintah di IKN adalah ekonomi hijau dan ekonomi digital.

Hal ini juga terkait dengan alasan pemindahan modal ke IKN.

Pertumbuhan ekonomi di Kalimantan, khususnya Provinsi Kalimantan Timur, akan memberikan manfaat bagi masyarakat pasca pemindahan ibu kota negara ke IKN.

“Salah satu alasan kami memindahkan ibu kota adalah karena kami menginginkan kesetaraan.”

“Kita tahu 58% PDB perekonomian ada di Pulau Jawa, sehingga kita ingin pemerataan siklus ekonomi di luar Pulau Jawa,” jelas Jokowi.

Presiden menambahkan, persebaran penduduk menjadi alasan lain pemindahan ibu kota negara.

Besarnya jumlah penduduk di Pulau Jawa, khususnya di Jakarta, menjadi salah satu pertimbangan yang harus disampaikan pemerintah terhadap ibu kota.

“Ini juga menjadi pertimbangan kita untuk memindahkan ibu kota. Apalagi beban ibu kota, Jakarta, terlalu berat,” kata Jokowi.

Sebelumnya, Presiden juga menggambarkan IKN sebagai kanvas yang mengukir masa depan.

Jokowi mengatakan, tidak semua negara mempunyai peluang dan kemampuan untuk membangun ibu kota dari nol.

IKN dibangun dengan konsep kota hutan sehingga lingkungan kota penuh dengan tanaman.

Selain kota hutan, IKN juga mengusung konsep smart city, dimana kota ini didukung oleh teknologi dalam setiap aktivitas kotanya sehingga IKN menjadi kota yang nyaman untuk ditinggali.

Sidang paripurna Dewan Menteri IKN juga dihadiri Wakil Presiden (WAPR) Marouf Amin.

Kemudian Menteri Pertahanan (Minehan) dan Presiden terpilih Prabowo Subianto juga turut hadir.

Tak ketinggalan para menteri tingkat lanjut pemerintah Indonesia, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan, Panglima TNI Jenderal Agus Subianto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan Jaksa Agung ST Burhanuddin yang turut hadir dalam sidang paripurna pertama Kabinet Kerja tersebut. Menteri. di IKN. Sekarang.

(mg/aliifa) Penulis merupakan mahasiswa magang Universitas Sebelas Maret (UNS).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *