TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sejumlah mantan presiden dan wakil presiden akan menghadiri sidang tahunan DPR, MPR, dan DPD RI di Kompleks DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2024).
Diantaranya Megawati Soekarnoputri, Try Sutrisno, dan Jusuf Kalla.
Sementara Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dipastikan tak hadir.
Mantan Presiden yang ada di sana, Megawati, lalu Pak Try Sutrisno, Pak Jusuf Kalla, Pak SBY tidak ada, kata Sekjen DPR RI Indra Iskandar di kompleks parlemen. Jokowi akan berbicara
Presiden Jokowi akan menghadiri dan memberikan pidato hingga melaporkan kinerja lembaga negara pada Rapat Tahunan MPR RI 2024.
Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin juga dipastikan hadir.
Termasuk Ketua DPR RI Puan Maharani beserta para menteri dan pembantu presiden juga akan hadir.
Diantaranya adalah Menteri Pertahanan RI yang juga presiden terpilih Prabowo Subianto.
Pak Prabowo hanya akan hadir sebagai Menteri Pertahanan dan Ketua Umum partai, kata Indra di kompleks parlemen.
Sebaliknya, Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka tidak diundang.
Ia menjelaskan, presiden dan wakil presiden terpilih tidak diundang karena keterbatasan tempat.
Karena sekarang susunan kursinya berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, di panggung utama hanya ada presiden, wakil presiden dan ketua DPR, Ketua MPR, DPR, DPD, kata Indra. Halo Jokowi dan Megawati?
Namun, yang diharapkan media dan publik, Megawati dan Jokowi akan ‘menyapa’ sebelum atau sesudah persidangan?
Atau Anda mengambil selfie?
Tahun-tahun sebelumnya, Jokowi dan Megawati kerap jalan-jalan dan bertukar sapa di depan wartawan usai acara kenegaraan.
Seperti tahun 2022.
Saat itu, Jokowi, Megawati, dan Puan Maharani berswafoto di hadapan awak media.
Hal itu dilakukan usai Jokowi memberikan pidato.
Momen selfie Jokowi bersama Megawati dan Puan terjadi saat pidato kenegaraan sesi pertama berakhir.
Kini hubungan Megawati dan Jokowi disebut ‘sulit’ pasca Pilpres 2024.
Pasalnya, Jokowi yang dinilai ‘cacat’ justru mendukung pencalonan putranya Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024 dan tidak mendukung kader PDIP.
Namun, pekan lalu Megawati membenarkan bahwa dirinya memiliki hubungan baik dengan Jokowi.
Hal itu disampaikan Megawati saat memberi pengarahan pada upacara penyerahan duplikat bendera pusaka seluruh kepala daerah se-Indonesia di Balai Samudera, Jakarta, Senin (5/8/2024).
“Sebelum ke sini, ada orang, saya tidak tahu apa yang dia katakan, katanya, saya tidak suka dengan Presiden. Kau tahu, dia baik sekali mengatakan hal itu. dan Presiden. kata Megawati.
Megawati awalnya mendengar banyak orang menekankan hubungannya dengan Jokowi.
“Kau tahu, katanya baik-baik saja. Aku baik-baik saja dengan Presiden. Terus kenapa? Dia hanya bilang padaku, karena aku tidak mau ketika diminta tiga periode. Atau karena aku bilang tidak mau. memperpanjang? Ya, saya tahu hukumnya,” kata Megawati dalam keterangannya, Senin.
Megawati menilai keinginan untuk memperpanjang masa jabatan presiden bertentangan dengan konstitusi.
Ia pun mempersilakan para ahli hukum yang datang pada acara tersebut untuk mengangkat tangan jika setuju dengan perkataannya.
“Siapapun ahli hukum, angkat tangan. Itu domain konstitusi. Ya, saya tidak berhak mengatakan boleh atau tidak. Harus dilakukan MPR,” ujarnya.