Jokowi: 500 Juta Petani Kecil Terancam Kekeringan pada 2050

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka World Water Forum ke-10 di Bali International Convention Center (BICC), Senin (20/5/2024).

Dalam sambutannya Presiden menyampaikan bahwa air harus dikelola dengan baik.

Menurut Presiden, dari 72 persen permukaan bumi yang tertutup air, hanya satu persen saja yang dapat diakses dan dimanfaatkan untuk air minum dan sanitasi.

Jika air tidak dikelola dengan baik, kekeringan akan mengancam petani di seluruh dunia.

“Pada tahun 2050, diperkirakan 500 juta petani kecil yang menyumbang 80 persen pangan dunia akan mengalami kekeringan,” ujarnya.

Menurut Presiden, tanpa air tidak ada makanan.

Tanpa makanan tidak ada kehidupan.

“Tanpa air tidak ada makanan, tidak ada kedamaian, tidak ada kehidupan, tidak ada air, tidak ada kehidupan, tidak ada pertumbuhan. Jadi air harus dikelola dengan baik karena setiap tetesnya sangat berharga,” ujarnya.

Beberapa delegasi menghadiri pembukaan forum air dunia. Mereka antara lain: Wakil Menteri Malaysia Dato Sri Haji Fadillah, Utusan Khusus Hongaria János Áder, PM Tajikistan Qohir Rasulzoda, Presiden Sri Lanka Ranil Wickremesinghe, dan Presiden Fiji Ratu Wiliame Maivalili Katonivere.

Selain itu, turut hadir Wakil Perdana Menteri Papua Nugini John Rosso, Utusan Khusus Belanda Meike van Ginneken, Utusan Khusus Perancis Barbara Pompili, Utusan Khusus Uni Emirat Arab Suhail Mohamed Al Mazroui dan Presiden Majelis Umum PBB Dennis Francis.

Lalu CEO Tesla Inc dan SpaceX, Elon Musk, juga ada di sana. Ia duduk di samping Menteri Koordinator Kelautan dan Perikanan Luhut Binsar Pandjaitan.

Turut hadir dalam acara tersebut adalah Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, dan Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi.

Kemudian Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Kelautan dan Perikanan Wahyu Sakti Trenggono, dan Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *