Joe Biden Mengatakan Israel Belum Menginvasi Rafah Meski Jet Tempur Israel Telah Mengebom Rafah

Joe Biden mengatakan Israel tidak menyerang Rafah, meski pesawat tempur Israel membombardir Rafah

TRIBUNNEVS.COM- Presiden AS Joe Biden mengklaim bahwa Israel “tidak menduduki Rafah” ketika pesawat dan tank menghancurkan kota itu.

Setelah Tel Aviv mulai menduduki kota Rafah, ratusan warga Palestina dibunuh oleh pasukan Israel di Rafah bulan lalu.

Presiden AS Joe Biden mengatakan kepada ABC News pada 6 Juni bahwa pemerintah Israel telah mendengarkan “keprihatinannya” mengenai serangan militer besar-besaran di kota paling selatan Rafah di Gaza.

“Mereka akan memasuki Rafah – dengan sekuat tenaga, menyerang seluruh Rafah, memasuki kota, menghancurkannya, memindahkannya, memindahkannya sepenuhnya.” Dia belum melakukannya sampai sekarang. Dan apa yang telah mereka lakukan adalah menyepakati sebuah kesepakatan penting,” kata presiden AS ketika pesawat-pesawat tempur Israel melanjutkan serangan mereka selama berbulan-bulan terhadap daerah pemukiman dan kamp-kamp pengungsi di kota tersebut.

Warga Rafah yang berbicara kepada Reuters pada Jumat pagi menggambarkan serangan terbaru ini sebagai “salah satu malam terburuk”, dan menambahkan bahwa “beberapa orang terluka di rumah mereka sebelum dievakuasi pagi ini”.

Warga juga mengatakan tank Israel yang menguasai jalan menuju perbatasan Mesir melakukan beberapa serangan ke arah barat dan selatan pusat kota.

“Saya pikir dia mendengarkan saya,” kata Biden ketika ABC News bertanya apakah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengindahkan peringatannya.

Di bagian lain wawancara, Biden mengklaim bahwa Netanyahu akan tetap berpegang pada proposal gencatan senjatanya.

“Dia mengatakannya dengan jelas.” Teman-teman kami di Eropa juga terlibat. Kita harus mendeklarasikan gencatan senjata.”

“Apa yang dilakukan [Israel] adalah mereka menyepakati sebuah perjanjian penting yang sebenarnya akan diterima oleh Hamas,” kata Presiden AS tersebut, sebelum menambahkan bahwa usulan tersebut didukung oleh sebagian besar negara Arab.

“Kita lihat saja nanti. Ini adalah masa-masa yang sangat sulit,” kata Biden.

Pada hari Kamis, seorang pejabat senior Hamas mengungkapkan bahwa proposal gencatan senjata Israel “tidak menyerukan penghentian serangan dan penarikan [pasukan dari Gaza].”

“Dokumen-dokumen Israel berbicara tentang negosiasi terbuka tanpa batas dan berbicara tentang tahap di mana penjajah mengembalikan tawanan mereka dan perang terus berlanjut.” “Kami mengatakan kepada para mediator bahwa usulan ini tidak dapat diterima,” kata pejabat Hamas Sami Abu Zuhri kepada Reuters, Kamis.

Proposal yang disampaikan Biden merupakan “kemasan ulang dari perjanjian yang disetujui Hamas bulan lalu, yang kini diposisikan ulang sebagai perjanjian yang disetujui Israel.”

(Sumber: Kolevka)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *