Jika PKS Gabung Koalisi Prabowo, Pengamat Nilai Alarm bagi Demokrasi: Tidak Ada Check and Balances

BERITA TRIBUN.

Namun UKM bisa saja terhambat karena adanya penolakan dari Partai Gelora.

Uyang Komaruddin, pengamat politik di Universitas Al-Azhar, mengatakan, terserah pada Prabowo apakah PKS akan bergabung dengan koalisi di pemerintahan baru.

Ia melihat bagaimana Prabowo kini membangun koalisi pemerintahan yang gemuk.

Kalaupun tolak Gelora, kalau memang dibutuhkan, ya, Pak Prabowo bisa tanda tangan kesepakatan dan gabung PKS, kata Uyang kepada Tribunnews.com, Jumat (3/5/2024).

Namun, ia menilai, lebih baik PKS tetap menjadi oposisi sebagai pendamping PDIP, sehingga tidak ada peluang untuk masuk ke pemerintahan berikutnya.

Jika PKS bergabung dengan koalisi Prabowo-Gibran, itu akan menjadi ancaman bagi demokrasi Indonesia, katanya.

“Alangkah baiknya kalau PDIP lawan PKS. Tapi kalau gabung dengan Prabowo-Gibran ya, oposisinya hanya PDIP dan itu ancaman bagi demokrasi karena tidak ada checks and balances.”

Jadi saya lihat usaha kecil dan menengah masuk ke pemerintahan Prabowo-Gibran, peluangnya masih 50-50, mungkin masuk, mungkin juga tidak, jelasnya. Proses pembentukan koalisi masih berlangsung

Sementara itu, Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka mengatakan proses pembentukan koalisi pemerintahan selanjutnya masih berjalan lancar.

Hal itu dikatakannya menanggapi penolakan Partai Gelora terhadap perundingan organisasi usaha kecil dan menengah tersebut untuk bergabung dalam koalisi Prabovo-Gibran.

“Iya, saat ini semuanya lancar. Nanti kita bicara lagi,” ujarnya, Kamis (2/5/2024), seperti dilansir TribunSolo.com.

Menurut dia, pemerintahan baru akan berusaha menerima sebanyak mungkin partai politik.

Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini menilai semua pihak ramah.

Semua orang berpelukan. Kami semua menganggap diri kami teman, lanjut Gibran.

Dia menjelaskan, keputusan koalisi pemerintahan baru ada di tangan Presiden terpilih Prabowo Subianto.

Atas dasar itu, Gibran berpesan agar masyarakat tidak menunggu lama untuk bergabung dengannya.

“Keputusannya menunggu pemilihan Presiden. Ya, masih lama (bergabung dengan KOM),” jelasnya.

Meski Partai Gelora menolak gagasan bergabung dengan PKS, ia menegaskan koalisinya masih kuat.

“Masih cair. Tenang saja. Hebat (kombinasinya)… Tenang saja. Bagus semua,” ucapnya.

Artikel ini sebagian tayang di TribunSolo.com: KOM debat gabung koalisi Prabowo-Gibran, Partai Gelora ditolak, Gibran: Masih mencair.

(Tribunnews.com/Deni/Reza)(TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *