Laporan dari Reporter Tribunnews.com Namira Yunia
TRIBUNNEWS.COM, TEL AVIV – Amerika Serikat mengerahkan jet tempur siluman F-22 buatan Lockheed Martin ke Timur Tengah untuk melindungi Israel dari serangan musuh. Kedatangan F-22 diungkap langsung oleh Komando Pusat AS (CENTCOM).
Laporan CENTCOM yang dikutip Al Arabiya menyebutkan jet tempur F-22 tiba di Timur Tengah pada Kamis, 8 Agustus 2024.
“Pesawat tempur siluman F-22 canggih AS tiba di Timur Tengah pada hari Kamis,” kata militer AS menjelang serangan balik Iran terhadap Israel menyusul pembunuhan Israel terhadap pemimpin Hamas Ismail Haniyeh.
Pentagon juga akan mengirimkan beberapa peralatan tempur lainnya, termasuk kapal perang tambahan dan satu skuadron tempur, ke wilayah tersebut.
Pengerahan pasukan tersebut merupakan bagian untuk mengurangi kemungkinan eskalasi regional di Timur Tengah setelah Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengancam akan melakukan serangan mematikan langsung ke wilayah Israel, untuk membunuh Haniyeh, yang dibunuh oleh Israel, sebagai pembalasan. . bom mata-mata
“Setelah peristiwa pahit dan tragis yang terjadi di wilayah Republik Islam, adalah tugas kita untuk membalas dendam,” kata Ali Khamenei dalam X.
Belum jelas kapan serangan itu akan terjadi, namun Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sesumbar bahwa Israel dapat menyerang musuh seperti Iran, Hamas, dan Hizbullah dan terus meraih kemenangan.
Netanyahu juga menekankan bahwa Israel bertekad untuk mempertahankan diri setelah ancaman pembalasan menyusul terbunuhnya komandan senior Hizbullah Fuad Shukr di Lebanon dan kematian pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh di Iran pekan lalu. AS berjanji akan membantu Israel
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin menekankan bahwa negaranya siap membela keamanan Israel jika militan sayap kanan Hamas dan sekutu dekatnya Hizbullah melakukan serangan ke Tel Aviv. Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, saat konferensi pers bersama dengan Menteri Pertahanan Israel, di Tel Aviv pada 18 Desember 2023. (Alberto PIZZOLI / AFP)
“Jika Israel diserang, ya, kami akan membantu Israel mempertahankan diri. Kami sudah jelas sejak awal. Tapi sekali lagi, kami tidak ingin hal itu terjadi,” kata Austin, dikutip Anadolu.
Pernyataan itu disampaikan Austin sebagai jawaban atas pertanyaan tentang kemungkinan AS membela Israel seperti yang terjadi ketika Iran menembakkan rudal pada bulan April.
Meski AS akan sepenuhnya membela Israel dari ancaman permusuhan, Austin mengatakan negaranya berharap semuanya diselesaikan secara diplomatis agar perang tidak meningkat. Pentagon adalah pemasok utama senjata ke Israel
Selama puluhan tahun, Amerika Serikat (AS) dikenal sebagai pendukung utama pendanaan militer Israel dalam setiap perang melawan musuh.
Untuk membantu pertahanan Israel, AS menyumbangkan bantuan militer senilai 3,8 miliar dolar AS atau setara Rp60,27 triliun setiap tahunnya.
Meski ketegangan antara Hamas dan Israel terus berlanjut, AS tetap membekali Tel Aviv dengan 21.000 peluru artileri 155 mm, ribuan amunisi penghancur bunker dan 200 drone kamikaze serta bom presisi Spice Family Gliding Bomb Assemblies senilai 320 juta dollar atau setara Rp 5 triliun.
Menurut Washington Post, Amerika Serikat telah menyetujui setidaknya 100 perjanjian senjata dengan pendudukan Israel sejak perang Gaza pecah pada 7 Oktober.
Terbaru, AS dilaporkan mengirimkan 4.000 marinir dan 12 kapal perang ke Timur Tengah, Teluk Persia, dan Mediterania. Jet tempur F-22 Raptors Angkatan Udara Amerika Serikat. (X CENTCOM)
Puluhan kapal perang yang dikirim AS untuk menjaga Israel antara lain USS Theodore Roosevelt dan enam kapal perusak yang ditempatkan di Teluk Persia.
Lalu ada juga tiga kapal dan dua kapal perusak yang dilengkapi 4.000 marinir dan pelaut yang bersiaga di kawasan Mediterania timur.
Langkah tersebut diambil AS untuk melindungi pertahanan Tel Aviv setelah Iran mengancam akan melancarkan serangan balasan terhadap Israel.