TRIBUNNEWS.COM – Angkatan bersenjata Ukraina pasti akan bertambah. Jerman langsung membeli tiga unit sistem pertahanan udara HIMARS milik Voldimir Zelensky.
Meskipun bantuan militer AS ke Ukraina telah disetujui, kedatangannya yang lambat berarti Ukraina masih kekurangan senjata.
Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius mengatakan dalam waktu dekat sistem HIMARS akan dibeli di AS dan segera dikirim ke Kiev.
“Saya mengonfirmasi bahwa, bekerja sama dengan AS, kami akan mengirimkan tiga sistem HIMARS ke Ukraina,” kata Pistorius kepada media Kiev, Ukrainform, Jumat (10 Mei 2024).
HIMARS adalah sistem peluncuran roket ganda presisi (MLRS) atau peluncur roket ganda.
Pistorius menekankan pentingnya kerja sama UE dengan AS dan mitra NATO-nya dalam mendukung Ukraina.
Politisi tersebut memperingatkan bahwa perang Putin akan mengancam keamanan Eropa, dan kemenangan Putin akan menjadi penyemangat bagi negara-negara otoriter lainnya. Hal ini tidak bisa dibiarkan, kata Menkeu. Enam HIMARS hancur
Setidaknya delapan sistem HIMARS dihancurkan oleh Rusia.
Selain itu, Ukraina kehilangan lima sistem antipesawat berakurasi tinggi yang mampu menyerang sasarannya. Tentara Ukraina menembakkan rudal HIMARS dari peluncurnya. (Ukraina)
Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan beberapa peluncur HIRS hancur setelah dikirim ke Ukraina. Namun jumlah pastinya tidak disebutkan.
Dokumen Pentagon yang dikutip oleh Newsweek menunjukkan bahwa AS telah mengerahkan 39 sistem HIMARS di Ukraina. Negara adidaya tersebut mengirimkan lebih banyak rudal HIMARS dalam paket bantuan militer.
HIMARS memiliki performa dan efisiensi yang hampir sama dengan Patriot. Sistem pencegat hipersonik dan rudal anti-pesawat Rusia dianggap sebagai standar emas.