Jeritan Ibu Pegi Minta Bantuan Jokowi terkait Kasus Vina: Bebaskan Anak Saya, Dia Tak Bersalah

TRIBUNNEWS.COM – Ibunda Pegi Setiawan, Kartini (48), meminta bantuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar putranya segera diberikan kebebasan.

Kartini membenarkan, Pegi merupakan satu-satunya korban salah tangkap dalam kasus pembunuhan Vina Cirebon dan Eky.

Wanita asal Desa Kepongpongan, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon ini mengatakan, Pegi adalah tulang punggung keluarganya.

Oleh karena itu, ia berharap putranya segera terbebas dari berbagai dakwaan terkait pembunuhan Vina dan Eky.

Kata Kartini kepada TribunJabar.id, Kamis (30/5/2024), “Pegi itu suci, dia tulang punggung kita.

“Saya orang yang tidak punya apa-apa, tidak mengerti apa-apa,” ujarnya.

Saat itu, Kartini juga mengucapkan terima kasih kepada Jokowi yang ikut serta dalam menyikapi pembunuhan tersebut.

Ia berharap Jokowi membantu keluarganya atas segala tudingan tersebut.

Saya senang karena Pak Jokowi siap menjawab, ujarnya.

“Saya berharap Pak Jokowi membantu keluarga miskin ini untuk membebaskan anak saya dari segala tuduhan.”

Kartini mengatakan Pegi tidak berada di Cirebon saat Vina dan Eky dibunuh pada 2016.

Kartini menceritakan, saat itu putranya sedang bekerja di Bandung.

“Saat itu Pegi tidak ada di Cirebon, dia sedang bekerja di Bandung,” jelasnya.

Berbicara mengenai kelahiran Pegi, Kartini menjelaskan bahwa putranya tidak mengganti nama menjadi Robi.

Robi konon adalah nama adik Pegi.

“Robi itu adiknya. Pegi identitasnya tidak berubah. Kabar perubahan identitasnya itu bohong,” ujarnya.

Sebelumnya, Jokowi memerintahkan Jenderal Polri Listyo Sigit Prabowo mengusut kematian Vina dan Eky.

Tanya Kapolri, saya umumkan kasus ini harus diurus dengan baik, kata Jokowi saat ditemui usai meninjau Pasar Lawang Agung di Musi Rawas Utara, Sumut, Kamis.

Jokowi juga meminta penyelesaian kasus tersebut harus transparan dan terbuka.

Transparan, semuanya terbuka, tidak ada yang tertutup. Kalau ada ya, ujarnya. Saksi bersumpah tidak terlibat

Sebaliknya, seorang saksi bernama Ibnu bersumpah akan membela Pegi.

Pria yang masih bekerja sebagai buruh itu menegaskan, bukan Pegi yang membunuh Vina dan Eky.

Ibnu bercerita, pada malam pembunuhan Vina atau sebenarnya pada 27 Agustus 2016, dia dan Pegi sedang bekerja di Bandung.

“Kamu tidak pulang ke rumahku di Cirebon. Berani. “Saya berani karena Pegi ada di Bandung,” ujarnya.

“Saya datang ke Bandung, Pegi duluan. “Kami sedang mengerjakan pembangunan rumah Pak Agus di Rancamanyar,” imbuhnya.

Selama bekerja di Bandung, Ibnu dan Pegi tidur di bunkhouse sekitar proyek.

Seingat Ibnu, selama bekerja, Pegi tak pernah kembali lagi ke Cirebon.

Perlu diingat bahwa proyek ini selesai pada bulan Desember 2016.

Pegi baru saja mengirimkan uang kepada ibunya yang tinggal di Cirebon, dengan cara mengirimkannya ke temannya di kampung halaman.

Ibnu pun membenarkan, dirinya ingat saat Vina dibunuh, Pegi dan rekan-rekannya masih berada di Bandung.

“Setelah kabur, kami kembali ke bunkhouse lagi.” Kemarin Pegi belikan saya sate, saya beli warteg, kami makan bersama di bedeng, lalu tidur,” ujarnya.

Demi melindungi Pegi, Ibnu menegaskan siap bersumpah dan mempertanggungjawabkan segala perkataannya di mata hukum.

“Pulanglah bersamaku, aku janji kamu benar, kamu tidak akan kembali ke Cirebon. Berani. “Saya berani karena Pegi ada di Bandung,” ujarnya.

Artikel ini sebagian dimuat oleh TribunJabar.id dengan judul Jokowi Diperintahkan Usut Kasus Vina Cirebon, Ny. Pegi Terima Kasih : Bebaskan Anakku

(Tribunnews.com/Jayanti Tri Utami/Taufik Ismail, TribunJabar.id/Eki Yulianto)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *