Jennifer Coppen Sebut Prosesi Kremasi Dali Wassink sebagai Wasiat Terakhir, Minta Publik Hargai

TRIBUNNEWS.COM – Jennifer Coppen membahas pro dan kontra pemakaman publik suaminya Dali Wassink.

Saat abu Dali dikuburkan, wanita berusia 23 tahun itu memperbaiki keadaan.

Salah satunya soal pemakaman Dali yang diketahui masuk Islam usai menikah dengan Jennifer.

Ibu Kamari, Sky Wassink, mengaku suaminya mengikuti keyakinannya.

Namun penguburannya dilakukan dengan cara kremasi, hal ini dibenarkan oleh pria yang akrab disapa Papa Dali.

Ia menjelaskan: “Banyak juga yang bertanya mengapa Dali dikremasi. Saya ingin meminta mereka menghormati keputusan keluarga, dan ini adalah permintaan ayah Dali.”

Saat itu, Jennifer menggambarkan keseharian Dali, termasuk mengajari Kamari berdoa.

“Betul papa Dali sudah berubah. Papa Dali masih belajar dan belajar nih guys. Sebelum makan dia ucapkan bismillah, sebelum Kamari makan disuruh ucapkan bismillah. Masuk rumah dia ucapkan Assalamu’alaikum. Mungkin karena kurang belajar, Papa So Dali masih kurang paham, tambah Jennifer.

Dia bersikeras bahwa suaminya sebenarnya meminta untuk dikremasi.

“Dan itulah keinginan terakhir Papa Dali untuk dikremasi,” ujarnya.

“Tolong hormati keputusan Papa Dali. Papa Dali sekarang sudah tenang,” jelasnya.

Jennifer juga menceritakan kepada saya bahwa di tempat tinggalnya ada tempat doa.

“Saya juga ingin menjelaskan kepada seseorang yang mengatakan, kalau saya tidak melakukan tahlilan, maka saya melakukannya. Saya melakukannya di rumah,” ujarnya. Ingat percakapan terakhir

Dalam video yang viral di TikTok, Jennifer pun membantah banyaknya pemberitaan palsu soal meninggalnya suaminya, Dali Wassink.

Tak pelak, Jennifer mengenang hari kematian suaminya.

Termasuk saat Dali meninggal.

Jennifer dengan tegas membantah suaminya mengemudi dalam keadaan mabuk.

“Papa Dali juga pergi dengan tenang, ditemani seluruh keluarganya,” kenangnya tentang hari nahas itu.

Ia langsung mengoreksi informasi yang beredar.

“Ada banyak informasi membingungkan yang beredar di Internet bahwa Papa Dali jatuh karena dia sedang minum. Atau dia jatuh karena berkelahi dengan saya.”

“Saya ingin Anda tahu bahwa itu tidak benar,” kata ibu Kamari, Sky Wassink.

Wanita kelahiran 2001 ini mengenang percakapan terakhirnya dengan Dali.

“Papa Dali pulang menemuiku. Dia bersama teman-temannya. Dan aku bersama teman-temanku.”

“Dan Papa Dali berbicara kepadaku dan berkata, ‘Sayang, aku akan segera pulang. “Dia tidak menjawab panggilanku selama dua jam dan ternyata dia tidak ada”.

(Tribunnews.com/Salma)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *