Jenderal TNI Purn. H. Gatot Nurmantyo, S.I.P.

TRIBUNNEWS.COM – Jenderal TNI Pensiunan. H. Gatot Nurmantyo, S.I.P. Ia merupakan mantan Presiden TNI periode 2017-2015.

Karir Gatot Normanteau selama menjadi tentara dinilai sangat cemerlang.

Mantan Jenderal TNI Gatot Normantio merupakan Kepala Staf TNI ke-30.

Gatot Normantio lahir pada tanggal 13 Maret 1960 di Slavi, Tegal, Jawa Tengah.

Gatot Normantio menikah dengan Annie Terry Moretti. 

Pernikahan Gator Normantio dan Annie Terry Moretti dikaruniai 3 orang anak.

Mereka adalah Bayo Yode Norga Riyadi, Ince Titi Sari, dan Inca Marta Norga.

Melansir Kompas, ayah Gatot Normantio berasal dari Silacap dan ibunya berasal dari Sulu.

Jenderal Gitor Normantio merupakan anak dari Suvantio, pensiunan perwira infanteri Kodam XIII/Merdeka Sulawesi Utara yang pernah menjadi prajurit pelajar.

Gatot Normantio tumbuh dalam keluarga berlatar belakang militer.

Ayah Gatot Nurmantio bertugas di bawah Jenderal Gatot Soruto pada masa Perang Kemerdekaan.

Hal ini menyebabkan sang ayah memberi nama anaknya Gatot.

Sejak kecil, Gatot Normantio dan keluarganya selalu berpindah-pindah karena tugas ayahnya.

Diketahui, Gatot Nurmantiu sempat mengenyam pendidikan dasar di Kabupaten Cimahi, Jawa Barat, dan akhirnya pindah ke Cilacap, Jawa Tengah.

Di Cilacap, Gatot Nurmantyo bersekolah di SMA hingga kelas dua lalu pindah ke Solo.

Gatot Normantiu juga merupakan lulusan Akademi Militer Akmil pada tahun 1982.

Jenderal TNI Gatot Normantio memulai karirnya di Infanteri Telanjang Hijau Kostrad.

Diberitakan Kompas, Gatot tak pernah bercita-cita menjadi tentara. 

Mantan jenderal TNI ini hampir masuk Universitas Gadjah Mada.

Gatot menuturkan, suatu saat ia berada di Yogyakarta dan siap mendaftar di jurusan arsitektur UGM. Namun, Gatot teringat pesan ibunya bahwa biaya kuliah di UGM akan sangat membebani keuangan keluarga.

Faktanya, Gatot masih memiliki dua adik yang pasti ingin melanjutkan kuliah setelah SMA.

Service pertama Gatot Nurmantyo sebagai Danton MO 81 Kiban Yonif 315 Dam II/Slw. sejarah

Laporan dari Tribunnewswiki Akademisi militer ini memulai karirnya pada tahun 1982 dengan bergabung di pasukan infanteri Baret Hijau Kostrad.

Gatot Normantio menduduki jabatan pertama sebagai Komandan Batalyon Infanteri MO 81 315/Garuda.

Foto Gatot Normantio dikirim ke Operasi Saroja di Timor-Leste pada tahun 1983-1984.

Gatot Nurmantiu kemudian dipindahkan ke komando Kompi Senapan B Batalyon Infanteri 320/Badak Putih dan Komandan Batalyon C Kompi Infanteri 310/Kidang Kankana.

Bahkan, pria kelahiran Tegal ini pernah menduduki berbagai posisi selama bertugas di Papua.

Setelah itu, Gatot Nurmantiu dipindahkan ke Jakarta dan menjadi Kepala Divisi 2/Kostrad dan kemudian Dirlat Kodiklat.

Pada tahun 2010, Gatot Normantio menjabat sebagai Gubernur Akademi Militer, dan setahun kemudian ia diangkat menjadi penerus Jenderal Suvarno TNI.

Pada tahun 2013, Gatot Nurmantiu dipromosikan menjadi Panglima Kostrad menggantikan Jenderal TNI Mohammad Munir.

Tahun berikutnya, Gatot Normantio kembali naik pangkat menjadi jenderal pada masa kepemimpinan SBY.

Pada tahun 2015, Presiden Jokowi memilih Gatot Nurmantiu sebagai satu-satunya calon Panglima TNI menggantikan Jenderal TNI Moldoko, dan Jokowi menyerahkan namanya ke DPR pada (9/6/2015).

Pada 8 Juli 2015, Presiden Jokowi melantik Jenderal Gatot Nurmantiu sebagai Panglima TNI. Status Pensiunan Jenderal TNI. H. Gatot Nurmantyo, S.I.P. (KOMPAS.com/Ehsanuddin)

– Danton MO 81 Kiban Yonif 315 Dam II/Slw

– Dankipan Yonif B 320

– Batalyon Infanteri Dankipan C 310

– Kaurdal Denlatpur

– ADC Pangdam III/Slw

– Ps Kasi 2 Opsrem 174/PTM

-Danyonif 731 REM/PTM

– Dandim 1707/Merauke

– Dandim 120/Jayapura

– Sekretaris Wakil Jenderal

– Danbrig 1/Pks Dam Jaya

– Manajer sumber daya manusia Kesdam Jaya

-Dhanrindam Jaya

– Danrem 061/Suryakencana (2006-2007)

– Kepala Departemen 2 Kostrad (2007-2008)

– Dirlat Kodiklatad (2008-2009)

– Gubernur Akademi Militer (2009-2010)

– Pangdam V/Brawijaya (2010-2011)

– Kepala Kodiklat TNI AD (2013-2011)

– Kepala Kostrad (2013-2014)

– Panglima TNI (2014-2015)

– Panglima TNI (2015-2017) Kontroversi 

Gatot Nurmantiu resmi dicopot dari jabatannya sebagai Panglima TNI pada Jumat (8/12/2017). Pencopotan tersebut ditandai dengan pelantikan Marsekal Hadi Tejajanto sebagai Panglima TNI oleh Presiden Joko Widodo.

Perubahan sikap Gatot pun menimbulkan kontroversi.

Gatot melalui kanal YouTube “Hersubeno Point” mengatakan pergantian dirinya sebagai Panglima TNI terkait dengan instruksinya menayangkan film G30S/PKI.

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan, ada baiknya Gatot Nurmantiu menganggap pencopotannya dari jabatan Panglima TNI karena pemutaran film G30S/PKI. Namun, dia menilai hal itu merupakan pendapat subjektif Gatot.

Namun, Muelduku menegaskan, sentimen yang disampaikan Gatot belum tentu sesuai dengan apa yang dipikirkan pemimpinnya, Presiden Joko Widodo.

Kemudian, pada 18 Agustus 2020, Gatut bersama sejumlah masyarakat Indonesia mendeklarasikan Aksi Bersatu Menyelamatkan Indonesia (KAMI) pada Selasa (18/8/2020) di Annunciation Memorial, Jakarta Pusat.

KAMI disebut sebagai gerakan moral seluruh rakyat Indonesia untuk mendukung kebenaran dan keadilan sosial.

(TRIBUNNEWS.COM/Ika Wahyuningsih)

Baca berita terkait di sini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *