Jenderal TNI Luhut Binsar Pandjaitan, M.P.A.

TRIBUNNEWS.COM – Berikut penuturan Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Panjaitani, M.P.A. Ia pernah menjadi Menteri Pengairan dan Investasi pada Pemerintah Indonesia di bawah Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Nama Luhut Binsar Panjaitan kembali mencuat usai membuat geram oknum beracun yang perlahan mendekati Presiden terpilih 2024, Prabowo Subianto.

Luhut pun mengingatkan agar Prabowo tidak membiarkan oknum beracun tersebut masuk ke pemerintahan baru.

Namun Luhut tak merinci secara pasti berapa nomor racun tersebut.

Berikut profil Jenderal TNI Luhut Binsar Panjaitan, M.P.A. Profil Luhut

Nama lengkapnya Jenderal TNI Luhut Binsar Pandjaitan, M.P.A. Ia lahir di Huta Namora, Silayen, Toba Samosir, Sumatera Utara pada tanggal 28 September 1947.

Luhut Binsar Panjaitan merupakan anak sulung dari pasangan Bonar Panjaitan dan Siti Frida Naiborhu.

Dia adalah anak pertama dari lima bersaudara.

Luhut menikah dengan Devi Simatupang dan memiliki 4 orang anak yaitu Paulina, David, Paulus dan Kerry Panjaitan.

Penghitung darah Batak Toba Samosir ini adalah Sekretaris Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dalam beberapa tahun ini, Luhut Binsar Panjaitan masih mempercayai Jokowi untuk menyelesaikan berbagai permasalahan di Indonesia.

Salah satunya adalah penanganan Covid-19.

Berkat kebijakannya, Indonesia mampu bertahan dari badai Covid-19, termasuk krisis ekonomi.

Luhut Binsar Panjaitan saat ini menjabat sebagai Menteri Sumber Daya Air dan Investasi periode 2019-2024.

Lima tahun ini merupakan masa jabatan kedua Luhut Binsar Panjaitan sebagai Menteri Koordinator Sumber Daya Air.

Sebelumnya, pada 12 Agustus 2015, ia dilantik oleh Presiden Jokowi sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan menggantikan Tejo Edi Purdijatno.

Pada 27 Juli 2016, akibat perombakan kabinet yang kedua, ia diangkat menjadi koordinator kegiatan bidang air menggantikan Rizal Ramli.

Kemudian, pada 15 Agustus 2016, Jokowi mengambil langkah menyelesaikan kontroversi Menteri Energi dan Mineral Arcandra Tahari yang memegang paspor Amerika Serikat (AS).

Jokowi juga memberikan penghormatan kepada Arkandra Tahar sebagai Menteri ESDM dan menunjuk Luhut yang juga menjabat Menteri Koordinator Sumber Daya Air sebagai Pj Menteri ESDM.

Sebelum bergabung dalam Kabinet, pada tahun 1999, Luhut Binsar Panjaitan diangkat menjadi Duta Besar Republik Indonesia untuk Singapura.

Saat itu, ia diangkat oleh Presiden B. Habibi pada masa reformasi penting pertama.

Luhut Binsar Panjaitan mampu mengembalikan hubungan kedua negara ke level semula hanya dalam 3 bulan pertama masa jabatannya.

Kemudian, di bawah Presiden Abdurrahman Wahid, dia dicopot dari Singapura sebelum masa jabatannya berakhir.

Ia dipercaya oleh Gus Dur sebagai Menteri Perdagangan dan Perindustrian Republik Indonesia, meski masa jabatannya singkat, yakni pada tahun 2000 hingga 2001.

Presiden juga ingin mengangkat kembali Luhut Binsar Panjaitan sebagai menteri pada periode pemerintahan berikutnya.

Namun ia menolak karena ingin menjaga keutuhan Gus Durr.

Kemudian pada masa pemerintahan Jokowi, pada tanggal 31 Desember 2014, Luhut Binsar Panjaitan diangkat menjadi menteri utama pertama Presiden Indonesia oleh Presiden Joko Widodo. Ruang angkasa

Ada jabatan pemerintahan yang dijabat oleh Luhut Binsar Panjaitan. Duta Besar Indonesia untuk Singapura (1999-2000) Menteri Perindustrian dan Perdagangan Indonesia pada Pemerintahan Persatuan (2000-2001) Panglima TNI (1999) Kepala Staf Presiden Indonesia (2014-2015) Kegiatan Politik, Hukum dan Keamanan RI (2015)-2016) Menteri Koordinator Sumber Daya Air (2016-2019) Rapat Kabinet Menteri Sumber Daya Air dan Investasi Indonesia (2019-2024)

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Hasanudin Aco/Widya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *