Jenderal Israel Bocorkan Rencana IDF Bikin Serangan Mematikan Atas Markas Hizbullah di Lebanon

Laporan jurnalis Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, TEL AVIV – Kepala Staf Umum Israel, Letnan Jenderal Herzi Halevi, telah merilis rencana serangan mematikan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di front utara Hizbullah di Lebanon.

“Tel Aviv sedang mempersiapkan serangan di utara dengan menargetkan pasukan cadangan Brigade Etzioni di lokasi yang dirahasiakan di perbatasan dengan Lebanon,” kata Halevi seperti dikutip The Times Of Israel.

Pernyataan tersebut disampaikan Herzi Halevi usai pihaknya melakukan perjalanan dan menilai situasi di perbatasan Israel dan Lebanon di utara yang memanas sejak bulan lalu.

Tidak dijelaskan secara spesifik persiapan apa yang dilakukan militer IDF untuk menetralisir tentara Hizbullah, namun menurut informasi yang beredar, sejumlah tentara bakal ditambahkan dalam serangan tersebut.

Letnan Jenderal Herzi Halevi berpendapat bahwa tujuan penyerangan yang akan dilakukan tentara IDF adalah untuk memulihkan keamanan masyarakat Israel yang tinggal di sekitar wilayah pendudukan, terutama sejak perang dimulai di Timur Tengah, setidaknya 80.000 penduduk di utara. Israel harus melarikan diri dan meninggalkan rumah mereka.

Seperti Hamas, Hizbullah adalah kelompok militan Palestina yang menentang kehadiran Israel di Gaza. Sejak Israel melancarkan serangan terhadap warga sipil Palestina pada Oktober 2023, Hizbullah mengumumkan akan melawan pasukan Israel di Gaza.

Guna mengusir pasukan Israel, kelompok militan Hizbullah beberapa waktu lalu mengebom serangkaian pangkalan militer Israel dengan 35 drone atau pesawat berawak.

Belum diketahui secara pasti apakah ada korban jiwa dalam serangan ini, namun dua pangkalan militer Israel, Brigade Golani dan Unit Egoz 621 di barak Shraga di utara kota Akka, dikabarkan hancur akibat serangan tersebut. . Serangan drone Hizbullah.

Serangan ini juga menyebabkan sirene peringatan di kawasan Upper al-Jalil Israel berbunyi dalam waktu lama sehingga memicu kepanikan, hingga 200.000 warga mengungsi karena panik untuk mencari perlindungan.

“Sirene terdengar di wilayah Kiryat dan Upper al-Jalil karena infiltrasi drone, menyebabkan 200.000 warga Israel dengan panik mencari perlindungan di utara setelah tiga drone diluncurkan dari Lebanon di atas Nahariya,” jelas Radio Angkatan Darat Israel.

Hizbullah menjadi musuh bebuyutan Israel

Hizbullah dan Israel dikenal sebagai musuh bebuyutan. Sejak tahun 1992, hubungan mereka renggang. Hal ini terjadi setelah pendahulu Hizbullah tewas dalam serangan Israel.

Namun intensitas serangannya menjadi lebih intens setelah dimulainya perang di Gaza yang telah menewaskan 34.000 warga sipil sejak Oktober.

Hizbullah merupakan salah satu organisasi militan yang mendukung kemenangan Hamas dalam pertempuran di Gaza. Hizbullah kerap mengeluarkan pesan dukungan terhadap Hamas.

Meski mempunyai persamaan yaitu sama-sama ingin melenyapkan Israel, namun Hizbullah dan Hamas mempunyai perbedaan mendasar dalam hal aliran Islam yang dianutnya. Hamas mayoritas beraliran Sunni dan Hizbullah beraliran Syiah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *