TribuneNews.com – Sumber Qatar menyebutkan, upacara pemakaman dan penguburan Ismail Haniyeh, kepala biro politik Hamas, akan berlangsung di Doha, Qatar, pada Jumat (8/2/2024).
Namun sebelum itu, prosesi penghormatan kepada Ismail Haniyeh akan berlangsung di Teheran.
Kantor berita Tasnim yang diberi wewenang oleh IRGC mengabarkan upacara tersebut akan dilangsungkan pada Kamis (1/8/2024).
Sebelumnya, beberapa media Iran memberitakan bahwa Haniyeh tewas dalam serangan udara yang menargetkan kediamannya di Teheran utara sekitar pukul 02.00 waktu setempat, seperti dikutip Anadolu Anjansi.
Serangan itu diduga dilakukan di wisma para veteran yang dijalankan oleh Korps Garda Revolusi Islam (IRGC).
“Kepala biro politik Perlawanan Islam Hamas, Ismail Haniyeh, diserang di Teheran, menewaskan dia dan salah satu pengawalnya,” kata Korps Garda Revolusi Islam dalam sebuah pernyataan. Mengutip situs berita Sepah, Al-Arabia.
Haniyeh terbunuh saat menghadiri pelantikan presiden baru negara itu, Presiden Iran Masoud Pezheshkian.
Haniyeh tiba di Teheran pada Selasa (30/7/2024).
Dia bertemu dengan Pezeshkian dan Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei.
Hamas mengeluarkan pernyataan yang mengatakan mereka akan membalas pembunuhan pemimpinnya, yang dikatakannya tewas dalam “serangan Zionis yang berbahaya” di Teheran. Iran mengumumkan 3 hari berkabung
Iran menyatakan tiga hari berkabung pasca pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran pada Selasa (30/7/2024).
“Sambil menyatakan simpati kepada rakyat Palestina yang tertindas dan telah lama menderita serta mereka yang meninggalkan Syahid Haniyah, Pemerintah Administratif Republik Islam Iran menyatakan pada hari Rabu, Kamis dan Jumat, 31 Juli hingga 2 Agustus, hari berkabung nasional di seluruh negeri,” sebuah Kata sumber IRNA, mengutip pernyataan yang dikeluarkan pemerintah Iran.
Pemerintah Iran mengatakan pembunuhan Haniyah menambah babak baru dalam catatan kelam kejahatan dan perebutan kekuasaan rezim Zionis.
Ia juga mengatakan bahwa pembunuhan ini merupakan pelanggaran terhadap seluruh norma internasional dan prinsip kemanusiaan.
Iran menyalahkan Israel atas pembunuhan tersebut, namun Tel Aviv menolak untuk mengkonfirmasi atau menyangkal keterlibatannya.
“Pemerintah Republik Islam Iran mengutuk tindakan biadab ini, yang dilakukan dengan tujuan khusus pada awal kerja Pemerintah Persatuan Nasional, yang melanggar semua prinsip kemanusiaan dan hukum internasional serta menargetkan tamu resmi dan diplomatik Republik Islam Iran yang menghadiri pelantikan presiden,” tambah pernyataan itu.
Sementara itu, Palestina juga menetapkan hari Rabu sebagai hari berkabung menyusul meninggalnya Ismail Haniyeh.
Presiden Mahmoud Abbas mengumumkan hal ini.
Abbas memerintahkan lembaga resmi Palestina di Tepi Barat untuk menurunkan bendera setengah tiang.
Sebagai informasi, Haniyeh terpilih kembali pada tahun 2021 untuk masa jabatan kedua berturut-turut sebagai kepala Biro Politik Hamas.
Sesuai aturan, masa jabatan Haniyeh sebagai kepala biro politik Hamas akan berakhir pada tahun 2025.
Haniyeh sendiri tinggal di pengasingan dan membagi waktunya antara Turki dan Qatar.
Di Politbiro Hamas, ia memimpin misi diplomatik ke Iran dan Turki selama perang, bertemu dengan presiden Turki dan Iran.
(TribuneNews.com/Farah Putri)
Artikel lain yang berkaitan dengan Ismail Haniyah