JELAS, Ini Wajah 2 Pelaku Jambret yang Beraksi di CFD Jakarta: Berjaket Cokelat Kendarai Motor Hitam

Laporan jurnalis Tribunnews.com Fahmi Ramadan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Foto dua perampok yang terlihat jelas beraksi di kawasan Car Free Day (CFD) Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu (16/6/2024) beredar di media sosial.

Dua foto tersangka penyerang diambil oleh seorang fotografer yang berada di TKP saat itu.

Dari catatan salah satu profil di media sosial, terlihat kedua pelaku mengendarai sepeda motor berwarna hitam bersama-sama.

Salah satu pelaku duduk paling depan dengan mengenakan jaket berwarna coklat tua, helm hitam, dan celana panjang hitam.

Sedangkan pelaku kedua yang menaiki tiang tampak tidak memakai helm dan mengenakan jaket merah, topi hitam, dan topeng putih.

Wajah terduga pelaku perampokan terekam fotografer di CFD Jakarta pada Minggu (16/06/2024), tulis akun Instagram @jakarta.terkini.

Saat dikonfirmasi, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Chandra Mata Rohmansia mengatakan, belum ada laporan korban terkait kejadian tersebut.

Jen Chandra menjelaskan, dirinya sempat mendapatkan bola untuk mengonfirmasi langsung kejadian tersebut kepada korban.

“Bagi korban yang belum melapor, kami akan mencoba menghubungi korban untuk membuat laporan,” kata Chandra saat dikonfirmasi, Senin (17/6/2024).

Lebih lanjut Chandra mengatakan, meski saat ini korban belum membuat laporan resmi ke pihaknya, namun ia menjelaskan akan terus mengusut kasus penganiayaan tersebut.

“Sejak kami mendapat informasi adanya tindak pidana, kami langsung melakukan penyelidikan,” tutupnya. Pencuri terjebak kemacetan

Akhir pekan lalu, beredar video di media sosial yang memperlihatkan ponsel pelaku disita aparat di kawasan Cipete.

Perampok terlihat warga bersorak saat digiring menuju mobil Satpol PP.

Video tersebut viral setelah diunggah akun Instagram @jakarta.terkini pada Sabtu (18/05/2024).

Dalam catatan sejarah, penculik mudah ditangkap warga saat berlari sejauh 100 meter.

Pelaku yang terjebak kemacetan baru bisa pasrah saat ditangkap warga.

“Setelah mengeluarkan ponsel milik perempuan tersebut, pelaku berusaha melarikan diri namun terjebak kemacetan sehingga warga dengan mudah menangkap pelaku,” demikian isi akun tersebut.

Kronologi

Peristiwa tersebut diketahui terjadi di Cipete, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Jumat (17/05/2024) malam sekitar pukul 20.00 WIB.

Polisi melaporkan pelaku berinisial H.S. (33 tahun) mencuri telepon genggam korban berinisial S.A.

Aksi penggerebekan awalnya dilakukan saat korban sedang berdiri di pinggir Jalan Villa Savo dan Cipete sedang bermain ponsel.

Hal itu diungkapkan Kapolsek Kebayoran Baru AKBP Aritongan.

“Kejadian bermula saat korban sedang berdiri di pinggir jalan sambil melihat ponselnya. Pelaku tiba-tiba menghampiri korban seorang diri dengan menggunakan sepeda motor dan langsung mengambil telepon genggam korban,” kata Aritonang, Minggu (19/5/2024). dikutip TribunJakarta com.

Setelah itu, pelaku langsung tancap gas dan kabur.

Sementara itu, korban berteriak minta tolong kepada warga sekitar.

Korban berteriak saat ada yang menangkapnya hingga warga sekitar mendengarnya, kata Aritonang.

Korban dan warga kemudian mengejar pelaku hingga akhirnya pelaku berhasil ditangkap oleh korban dan warga sekitar, lanjutnya.

Menurut dia, kecelakaan terjadi pada jam sibuk.

Karena itu, pelaku diamankan warga karena terjebak kemacetan.

Berdasarkan pengakuannya, HS baru kali ini melakukan operasi pungli.

“Mungkin bisa juga (menangkap warga karena terjebak kemacetan) karena saat itu sedang ramai,” ujarnya.

Pesan telah ditarik

Pelaku dan barang bukti berupa telepon genggam kemudian dibawa ke Polsek Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

“Dia (pelaku) mengaku menyesal dan bilang saya terjebak karena ekonomi, saya salah,” lanjut Aritonang.

Sejak pelaku diamankan dan ponselnya dikembalikan, korban sebenarnya enggan membesar-besarkan masalah tersebut.

Meski demikian, polisi tetap melakukan pembinaan terhadap pelanggar.

Hal ini agar Anda tidak melakukan hal yang sama lagi di kemudian hari.

“Korban mencabut laporan namun tetap diberikan pembinaan dan kemudian dikembalikan ke keluarganya dengan masih dalam pengawasan,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *