Jelang Pilkada 2024, Mafindo Soroti Pentingnya Peran Pemerintah, Parpol, hingga Warga Perangi Hoaks

TRIBUNNEWS.COM – Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) menekankan pentingnya peran pemerintah dalam mencegah penyebaran hoaks atau informasi palsu di ruang digital.

Selain pemerintah, partai politik, akademisi, masyarakat, dan platform digital harus berperan aktif dalam memerangi penipuan.

Organisasi yang menangani masalah hoax juga diperlukan untuk menekan penyebaran misinformasi. Apalagi menjelang pemilihan ketua daerah (Pilkado) pada November 2024.

Ketua Mafindo Soloraya Niken Satyawati mengatakan, hoaks politik kini mulai menyebar.

Oleh karena itu, dalam memerangi hoax, peran seluruh elemen sangat diperlukan.

“Pekerjaan rumah (tugas) selanjutnya adalah bagaimana kita menyongsong Pilkada 2024 sekarang, Insya Allah November 2024. Hal ini juga perlu diperhatikan.”

“Meski persoalan Pilkada bersifat lokal, namun terlihat jelas kecurangan-kecurangan yang mewarnai Pilkada,” kata Nicken saat menjadi narasumber dalam Uji Kompetensi Jurnalistik (UKW) Persatuan Jurnalis Tunggal (PWI), Jumat . (24.05.2025).

Niken juga menekankan pentingnya seluruh elemen dalam mencegah hoaks.

“Tidak hanya pemerintah, tapi semua pihak. Selain pemerintah, kami juga mengharapkan tanggung jawab penanganan fenomena hoax di ruang digital kepada organisasi-organisasi yang juga terkena dampaknya, seperti Mafindo, serta penyelenggara pemilu dan partai politik,” kata juru bicara tersebut. menjelaskan. di Universitas Muhammadiyah Karanganyar.

“Partai politik juga harus bertanggung jawab karena ini menyangkut mereka, lagipula pemilu presiden dan pilkada adalah partai politik,” imbuhnya.

Tak hanya itu, peran ilmuwan dalam mencegah hoax juga diperlukan.

“Akademisi, luangkan waktu untuk kita memperhatikan permasalahan yang selama ini belum tertangani dengan baik, bagaimana cara menguranginya,” kata Nicken di Hotel Alila, Solo.

Niken menambahkan, peran masyarakat umum juga penting, khususnya masyarakat yang melek digital.

Lantas ketika hoaks mulai bermunculan jelang Pilkada, apa yang dilakukan Mafinda?

Niken menjelaskan, Mafindo telah membentuk gugus tugas pemilu yang beranggotakan relawan dari seluruh Indonesia dan luar negeri.

“Yang mengikuti pembahasan pemilu selanjutnya akan melakukan penggeledahan secara intensif,” jelas Nicken.

Selain itu, Mafindo memiliki Tular Reason.

“Ini merupakan peluncuran literasi digital yang terbagi dalam dua tugas yaitu untuk pemilih pemula dan lansia. Keduanya merupakan kelompok rentan,” imbuhnya. Ketua Umum Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Solo, Niken Setiawati (kiri) pada ujian kompetensi jurnalistik yang diselenggarakan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Surakarta di Hotel Alila, Solo, Jawa Tengah pada Jumat (24/5/2024). ) . (Spesial)

Mafindo diketahui telah melakukan investigasi terhadap misinformasi di ruang digital.

Mafindo mencatat akan terjadi 2.330 penipuan politik sepanjang tahun 2023.

Jika ditelusuri, 1.292 di antaranya merupakan penipuan terkait pemilu 2024.

Dari total hoaks yang ditemukan Muffin, lebih dari 50 persen bersifat politis.

Betapa salahnya serangan terhadap Capres 2024.

Sebagai referensi, Mafindo merupakan organisasi publik yang bertujuan untuk mengenali bahaya informasi palsu (hoax) dan menciptakan kekebalan terhadap hoax di masyarakat Indonesia.

(Tribunnews.com/Suci Bangun DS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *