TRIBUNNEWS.COM – Berikut contoh jawaban pertanyaan penelitian, seperti Apa yang Anda ajarkan kepada siswa untuk mengembangkan berpikir kreatif?
Tuan/Nyonya. Guru dapat menemukan pertanyaan-pertanyaan di atas pada platform Merdeka Mengajar (PMM) 2024.
Jawaban pada artikel ini dapat menjadi referensi bagi guru yang kesulitan menjawab pertanyaan serupa di PMM.
T: Jenis penelitian apa yang Anda gunakan untuk mendorong pemikiran kreatif pada siswa?
Contoh jawaban:
Penilaian terhadap perkembangan berpikir kreatif siswa hendaknya mencakup banyak aspek yang mendorong mereka berpikir kreatif, pertama dan inovatif.
Berikut beberapa metode autentikasi yang dapat digunakan:
1. Tinjau proses kreatif
Refleksi: Minta siswa menuliskan pemikirannya, seperti tahap perencanaan, ide orisinal, dan perubahan yang dilakukannya selama mengerjakan proyek. Ini menunjukkan bagaimana mereka mengembangkan dan mengeksplorasi ide.
Berpartisipasi dalam tindakan: Menilai bagaimana siswa berinteraksi dengan berbagai sumber informasi atau materi pembelajaran, misalnya buku, media, atau pengalaman. Ini menunjukkan betapa bagusnya menggabungkan perspektif yang berbeda.
Tinjauan dan Pengembangan: Meninjau keterampilan siswa dan mengembangkan pekerjaan mereka. Proses kreatif sering kali melibatkan perubahan dan peningkatan ide.
2. Mengevaluasi ide dan prioritas
Individualitas dan Inovasi: Menilai sejauh mana siswa dapat menghasilkan ide-ide baru atau solusi yang tidak konvensional.
Tautan ke Tujuan Pembelajaran: Melihat bagaimana ide-ide yang dihasilkan berkaitan dengan mata pelajaran atau topik yang diajarkan. Kreativitas harus sesuai dengan lingkungan belajar.
3. Mengevaluasi penggunaan sumber daya dan teknologi
Penilaian metode dan teknik: Apakah siswa mencoba metode atau teknik yang berbeda untuk memecahkan masalah atau mengerjakan tugas? Dibutuhkan keberanian bagi mereka untuk keluar dari zona nyaman dan bereksperimen.
Penggunaan teknologi atau media baru: Jika memungkinkan, nilailah sejauh mana siswa menggunakan alat digital atau teknologi baru untuk mendukung kreativitas mereka.
4. Penilaian kerjasama dan komunikasi
Berkolaborasi secara kreatif: Jika pekerjaan dilakukan dalam kelompok, pertimbangkan bagaimana mereka berbagi ide, mendiskusikan ide, dan bekerja sama dalam pengembangan karya kreatif. Kolaborasi yang baik sering kali menghasilkan ide-ide baru.
Umpan balik dan perbaikan: Sejauh mana siswa menerima umpan balik dari teman, guru, atau sumber lain, dan bagaimana mereka menggunakan umpan balik untuk meningkatkan pekerjaan mereka.
5. Evaluasi hasil kerja
Keaslian dan ekspresi pribadi: Karya harus mencerminkan pikiran dan perasaan siswa. Menilai apakah karya tersebut mengungkapkan gagasan dengan jelas dan mendalam, serta menunjukkan kualitas khusus dalam penyajiannya.
Penalaran dan Kekuatan Berpikir: Untuk tugas-tugas yang merangsang pemikiran, evaluasi seberapa kuat argumen atau idenya. Bisakah siswa mengkomunikasikan ide dan konsep dengan cara yang logis dan persuasif?
Kreativitas dan Presentasi: Meski bukan merupakan faktor utama dalam menilai kreativitas, cara penyajian karya (baik secara visual, verbal, maupun tertulis) juga dapat menjadi indikator kemampuan anak dalam berkomunikasi secara efektif.
6. Evaluasi dampak dan pemanfaatan hasil karya
Penerapan dalam kehidupan nyata: Tanyakan kepada siswa bagaimana ide-ide mereka dapat diterapkan dalam situasi kehidupan nyata atau di luar kelas.
Respons pengguna atau audiens: Menilai bagaimana audiens (baik kelas, guru, atau masyarakat umum) merespons karya tersebut.
7. Penggunaan prosedur penilaian
Gunakan indikator yang jelas untuk mengukur berbagai dimensi kreativitas, seperti orisinalitas, kedalaman pemikiran, keterampilan teknis, dan ekspresi.
Daftar ini memberikan kejelasan dan kejelasan tentang kriteria yang digunakan dalam evaluasi.
(Tribunnews.com/Nurkhasanah)