Jangan Takut Periksa Jantung Rutin, Reisa Broto Asmoro: Lebih Baik Tahu Sejak Dini untuk Antisipasi

Seperti dilansir jurnalis Tribunnews.com, Willem Jonata

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Indonesia menghadapi masalah jantung yang serius.

Berdasarkan data riset kesehatan dasar (Riskesdas 2018), 15 dari 1.000 orang atau sekitar 2.784.064 orang di Indonesia menderita penyakit jantung.

Sementara itu, data WHO menegaskan serangan jantung merupakan penyebab kematian kedua di Indonesia dengan 95,68 kasus per 100.000 penduduk.

Influencer dan praktisi kesehatan Risa Broto Asamoro juga mengajak masyarakat untuk aktif memantau kesehatan jantungnya.

Sebagai seorang pendidik kesehatan, ia merasa penting untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya penyakit jantung, yang kini juga menyerang banyak generasi muda.

“Rasa takut salah” harus dihilangkan agar kita bisa mengendalikan kesehatan kita, kata Risa dalam pernyataannya.

Salah satu alasan utama mengapa pemeriksaan jantung sangat penting adalah kemampuannya mendeteksi masalah pada tahap awal.

Banyak kondisi jantung yang lebih mudah diobati atau ditangani jika didiagnosis sejak dini.

Misalnya, jika seseorang memiliki kadar kolesterol tinggi dan ditemukan melalui pemeriksaan darah rutin, maka dapat dilakukan upaya pengendalian melalui perubahan gaya hidup atau pengobatan sebelum kondisinya semakin parah.

Di sisi lain, tingginya kasus penyakit jantung bukanlah satu-satunya masalah. Jumlah dokter spesialis kardiovaskular dan fasilitas pelayanan kesehatan masih kurang dari jumlah ideal untuk memberikan pelayanan yang optimal.

Saat ini jumlah dokter spesialis jantung (SpJP) baru sebanyak 1.485 orang. Idealnya, seorang ahli jantung harus melayani 100.000 orang, namun kini seorang ahli jantung harus melayani 250.000 orang.

Akibat situasi ini, pelayanan terhadap pasien jantung menjadi kurang baik sehingga menyebabkan banyak pasien tidak mendapat pengobatan tepat waktu.

Rumah Sakit Hartologi Kardiovaskular diresmikan sebagai tonggak baru pelayanan kesehatan kardiovaskular terintegrasi yang memenuhi kebutuhan mendesak akan layanan kardiovaskular terintegrasi di Indonesia.

Layanan ini memiliki tim ahli jantung untuk meningkatkan standar pelayanan kesehatan di Indonesia.

Hartology adalah gerakan jantung sehat Indonesia dan wujud keunggulan medis di Indonesia, kata Amelia Hendra, CEO Rumah Sakit Kardiovaskular Hartology.

Komitmennya adalah untuk memberikan layanan yang berfokus pada jantung kepada pasien di Indonesia melalui pendidikan, penelitian, penggunaan teknologi terkini dan kerja tim dari spesialis asosiasi.

“Kami berharap gerakan ini dapat menjadi terobosan dalam industri kesehatan di Indonesia,” jelasnya melalui keterangan tertulis.

Penyakit jantung saat ini berada dalam kondisi “darurat” di Indonesia, dengan jumlah pasien yang tinggi, pasien yang berusia lebih muda, dan layanan kesehatan yang tidak memadai.

Direktur Rumah Sakit Kartologi Dr. Dr. Faris Baslamah, sp. JP (K) mengatakan, tim kardiologi telah berpengalaman dalam wakil dokter spesialis dan dokter bedah.

“Mereka bekerja sama untuk memastikan pemeliharaan terbaik dan tepat waktu, didukung oleh peralatan dan teknologi terkini,” ujarnya.

Hartologi juga mendukung upaya pemerintah untuk memperkuat wisata medis di Indonesia, kata Dr. Dafsah A. Juzar, Direktur Rumah Sakit Kardiovaskular, Sp.JP (K).

Dengan fasilitas kesehatan yang mumpuni, beban finansial dan logistik dapat dikurangi bagi keluarga yang biasanya perlu berobat ke luar negeri, terutama untuk kondisi yang memerlukan pengobatan tepat waktu.

Hal ini tidak hanya menarik wisatawan medis, tetapi juga meningkatkan citra Indonesia sebagai tujuan kesehatan global, memberikan manfaat bagi perekonomian negara dan meningkatkan kualitas dan akses terhadap layanan kesehatan bagi masyarakat.

“Sekitar 40 persen pasien kami berasal dari luar Jakarta, yang menunjukkan kepercayaan dan keyakinan mereka terhadap layanan medis kami.” Dafsah menjelaskan.

Menteri Pariwisata dan Inovasi Ekonomi/Kepala Badan Pariwisata dan Inovasi Ekonomi Sandiaga Salahuddin Uno menyadari, mengingat kondisi jantung yang dihadapi masyarakat Indonesia saat ini, pengobatan kardiovaskular di luar negeri menjadi sebuah kebutuhan.

Menurutnya, pemeriksaan jantung secara rutin sangat penting.

“Masyarakat yang rutin ke luar negeri untuk pemeriksaan rutin kini bisa memanfaatkan RS Kardiovaskular Hartology untuk berlibur di Jakarta dan sekitarnya sambil menghindari kehilangan simpanan luar negeri. Orang tua saya sendiri, Hartology For,” kata Sandiaga.

Dengan peluncuran tersebut, Hartology telah mengumumkan kampanye #OneDetakForIndonesia.

Gerakan ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat dan praktisi kesehatan dengan secara aktif mendukung upaya pemerintah untuk mendorong masyarakat Indonesia agar lebih memperhatikan kesehatan jantung dengan menerapkan pola hidup sehat dan sehat secara rutin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *