Laporan jurnalis Tribunnews.com Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ingatlah bahwa kebahagiaan bukan sekadar ungkapan lucu. Karena ternyata ketika hati sedang sedih apalagi patah hati akan berdampak pada kesehatan terutama jantung.
Sindrom Patah Hati adalah suatu kondisi jangka pendek di mana sebagian otot jantung melemah dengan cepat.
Ini biasanya terjadi setelah stres fisik atau emosional yang tiba-tiba.
Keadaan ini dapat terjadi karena seseorang sedang mengalami masalah emosi seperti stres, marah, kecewa. Bisa juga disebabkan karena bekerja terlalu keras.
Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Dr. Dalam konteks tersebut, Mega Febriarona membeberkan cara mencegah sindrom patah hati tersebut.
Pertama, mereka yang memiliki mekanisme emosi yang baik dapat terhindar dari sindrom ini.
Sebab penyebab utamanya adalah emosi yang berlebihan dan menyebabkan penurunan fungsi jantung.
Tanpa mengecilkan permasalahan, setiap orang dapat memoderasi respon terhadap permasalahan yang dihadapinya.
“Misalnya stres atau emosi yang bergairah itu nilainya 10 dari 10. Itu masalah serius banget. (Coba) atau terima dan responnya hanya setengah-setengah,” imbuhnya. Ilustrasi kesehatan mental. (pik gratis)
Hal ini dapat membantu dan mengendurkan mekanisme penyerapan tubuh.
Sehingga bisa mengatur persarafan, sehingga tidak berdampak pada jantung.
Kedua, hindari hal-hal yang membuat Anda sakit dan sedih dan berusahalah selalu untuk bahagia.
“Saya selalu berpesan untuk menghindari hal-hal yang mengganggu, emosi dan berusahalah untuk bahagia. Nasehat klasiknya, jangan lupa bahagia, nanti jadi kenyataan,” tegasnya.
Dengan kebahagiaan, hati dan otak bekerja sama lebih baik.
Sehingga dapat mencegah hal-hal negatif yang dapat berdampak pada jantung.
“Otak senang, hati senang,” tutupnya.