Dilansir reporter Tribunnews.com Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, Jakarta – PT PLN (Persero) berencana membangun 2.000 stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) dengan menggunakan aset tiang yang tersebar di seluruh Indonesia.
Direktur Ritel dan Komersial PLN Edi Srimulyanti mengatakan, seperti SPKLU, hanya tiang besi yang dijadikan tiang listrik.
“Nanti di dalam tiang itu ditanam sesuatu. Itu hanya untuk besinya saja, karena kalau ada bagian besinya yang bisa dibuka, maka di dalamnya akan tertanam alat SPKLU. Kalau yang betonnya bisa. t,” jelas Eddie awal pekan ini. ini.
Saat ini PLN sedang melakukan uji coba tiang SPKLU dan setidaknya sudah ada tiga lokasi yang digunakan untuk proyek yang nantinya akan diperluas menjadi 2.000.
Lokasi yang paling mudah ditemukan adalah di dekat Hotel Bidakara di Jakarta Selatan. Berlokasi di ruang publik, faktor keamanan kendaraan yang diparkir saat pengisian bahan bakar menjadi muatan penelitian utama PLN.
Selain mempertimbangkan lokasi tersebut sebagai tempat parkir mobil charger, PLN hanya akan menyediakan unit charger AC berkapasitas 7 kW dan 22 kW.
“Karena di tiang, saya takut mempengaruhi kinerja tiang itu sendiri, jadi yang dipakai hanya arus bolak-balik. Ada yang 7 kilowatt dan 22 kilowatt. Kalau lebih besar tidak berfungsi. Jadi tidak apa-apa. kecil, tapi nanti akan kita tingkatkan,” jelasnya.
Sementara untuk mengisi daya, masyarakat masih bisa menggunakan aplikasi PLN Mobile sebagai cara mengisi daya kendaraannya.
Akan ada kode QR seluler PLN di setiap tiang SPKLU, sayangnya tidak tersedia layar digital, semua transaksi dan pemantauan daya yang didistribusikan akan datang langsung dari aplikasi.
“Kita pakai PLN Mobile. Sekarang sudah tersedia untuk umum. Nanti pembayaran dan setupnya lewat ponsel, jadi tinggal colok,” imbuhnya.