Jangan Abai, Darah dalam Tinja Bisa Saja Tanda Keberadaan Kanker Usus Besar

Laporan reporter Tribunnews.com Aisya Narsyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Melihat darah di toilet setelah menggunakan kamar mandi bisa menjadi pengalaman traumatis. 

Beberapa orang mungkin tergoda untuk mengabaikan hal ini.

Namun, para ahli memperingatkan bahwa gejala ini perlu mendapat perhatian lebih. Karena bisa jadi itu merupakan tanda kanker usus besar atau dubur.

Menurut laporan Kesehatan, jika disebabkan oleh kanker, darah mungkin muncul di tinja atau tisu toilet, dan warnanya bisa berubah dari merah cerah menjadi hitam.

Para ahli menyarankan untuk menemui dokter jika pendarahan dubur berlanjut selama beberapa hari.

Namun, tidak semua pendarahan dubur merupakan tanda kanker kolorektal.

Dalam beberapa kasus, darah pada tinja mungkin disebabkan oleh wasir, tinja yang keras, atau penyebab lain yang lebih jinak.

“Banyak penyebab pendarahan dubur tidak ada hubungannya dengan kanker usus besar dan sama sekali tidak berbahaya,” kata Felice Schnoll-Sussman, MD, ahli gastroenterologi di Weill Cornell Medicine, seperti dilansir Kamis (1/8/2024). 

“Namun pada sebagian besar kasus kanker usus besar, terjadi pendarahan sesekali,” tambahnya. 

Lantas, bagaimana cara menentukan apakah itu tanda kanker atau bukan? 

Darah mungkin muncul di tinja itu sendiri, atau orang mungkin melihatnya di toilet atau di tisu toilet. 

Selain itu, darah juga bisa terlihat sangat berbeda. 

Beberapa orang mungkin melihat darah berwarna merah cerah, sementara yang lain mungkin mengalami melena atau tinja berwarna hitam.

Meskipun tidak semua kanker kolorektal menyebabkan pendarahan dubur, hal ini merupakan gejala yang umum. 

“Darah dalam tinja dapat disebabkan oleh polip – pertumbuhan prakanker – atau tumor,” kata Jatin Roper, M.D., asisten profesor kedokteran di departemen gastroenterologi di Duke University School of Medicine.

Salah satu ciri kanker ini adalah memiliki banyak pembuluh darah.

“Jadi ketika polip berubah menjadi polip yang lebih besar, dan polip yang lebih besar menjadi kanker, maka pembuluh darahnya akan membesar,” tambah Jatin.   

Pembuluh darah ini bisa meradang dan tumbuh hingga ke lapisan usus.

Dan ketika feses melewati saluran pencernaan, feses bisa terurai. 

Karena darah berasal langsung dari tumor, intensitas atau jumlah darah dalam tinja berhubungan dengan perkembangan kanker. 

Namun, pendarahan apa pun yang berhubungan dengan kanker kolorektal biasanya cukup terlihat. 

Beberapa pasien juga melaporkan adanya pembekuan darah.

Gambaran sebenarnya dari pendarahan dubur yang berhubungan dengan kanker kolorektal bisa sangat bervariasi.

Banyak hal bergantung pada lokasi kanker di dalam tubuh.

Jika kanker berada di sisi kiri usus besar, berarti letaknya dekat dengan anus.

Darah yang keluar sebagian besar berupa darah merah bercampur feses normal.

“Tergantung sejauh mana darah mengalir melalui saluran pencernaan, fesesnya mungkin melena (feses berwarna hitam) atau bisa juga berwarna coklat,” pungkas Roper.

Sumber

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *