TRIBUNNEWS. Senin (17/6/2024) Masjid Al Markaz Al Islami Makassar, Sulawesi Selatan.
Mahfud dalam kajiannya mengatakan, kata Idul Qurban dan Idul Adha merujuk pada hari raya dan ritual yang sama.
Salah satu interpretasi paling umum dari Idul Adha adalah hari raya penyembelihan hewan.
Sementara itu, ia mengatakan, Idul Qurban salah satu maknanya adalah Hari Raya Kurban atau Takharrup yang artinya mendekatkan diri dan berserah diri kepada Allah SWT.
Ia menjelaskan, Idul Adha memiliki jadwal salat lengkap yang mencakup salat dan salat.
Sholat ritual ini antara lain meliputi jenis pembedahan dan waktu pengorbanan yang sama, salat Idul Adha dan pembacaan Takbir pada hari Tashriq guna menjalin silaturahmi dengan Allah.
Sedangkan dalam salat berjamaah, lanjutnya, dengan menggunakan pesan ritual salat dalam kehidupan bermasyarakat, berarti membawa kebaikan bagi manusia dan alam.
Dari pengertian tersebut maka yang dimaksud dengan salat ritual dan salat secara bersamaan meliputi menjalin hubungan baik dengan Tuhan, menjalin hubungan baik dengan orang lain, dan menjalin hubungan baik dengan alam.
Oleh karena itu, Dia memanggil Anda untuk melepaskan segala keegoisan dan nafsu, kemarahan atau sifat binatang yang secara kiasan dibunuh saat ini.
Mahfut bersabda: “Jika ingin berkurban atau melakukan takharrup, terapkanlah sifat-sifat yang kejam seperti hedonisme, korupsi, egois, sombong dan segala sifat yang tidak sesuai dengan Akhlaqul Karima (sifat yang baik dan terpuji)”. 17/6/2024).
Dijelaskannya, karakter yang tidak sesuai dengan Aklakul Karima adalah sikap susah diatur, hati, mata, dan telinga yang buta dan tuli.
Menurutnya, sikap tersebut patut dibuang dan dibunuh.
“Itu semua adalah tanda-tanda hewan yang harus di-eutanasia atau disuntik mati,” lanjutnya.