Yad Rantis, dokter Gaza yang diselidiki oleh Shin Bet Israel, meninggal di penjara Israel
TRIBUNNEWS.COM- Yad Rantis, seorang dokter yang bekerja di Gaza yang sedang diselidiki oleh Shin Bet Israel, meninggal di penjara Israel.
Seorang dokter Palestina terkemuka dari Jalur Gaza meninggal dalam tahanan saat sedang diselidiki oleh Shin Bet, dinas keamanan internal negara tersebut, media Israel melaporkan pada hari Selasa, Anadolu Agency melaporkan.
Yad Rantis, 53, direktur rumah sakit wanita di Beit Lahia, Gaza utara, ditangkap oleh tentara Israel pada November tahun lalu.
Dia meninggal enam hari setelah penangkapannya.
Menurut surat kabar Israel Haaretz, Rantis meninggal di penjara Shikma, pusat interogasi Shin Bet di Ashkelon, Israel selatan.
Shin Bet mengatakan pihaknya telah menangkap seorang dokter Palestina atas tuduhan terlibat menyembunyikan para sandera.
Kementerian Kehakiman Israel memerintahkan penyelidikan atas kematian Rantis.
Badan intelijen nasional belum mengomentari rilis berita tersebut.
Israel telah menghadapi kecaman internasional atas serangan brutalnya, mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera di Gaza menyusul serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Menurut otoritas kesehatan setempat, lebih dari 37.350 warga Palestina tewas di Gaza, kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak, dan lebih dari 85.400 orang terluka.
Lebih dari delapan bulan setelah perang Israel, sebagian besar Jalur Gaza telah hancur akibat blokade makanan, air bersih dan obat-obatan.
Mahkamah Internasional (ICJ) menuduh Israel melakukan genosida dalam keputusan terbarunya, memerintahkan Tel Aviv untuk segera mengakhiri operasi di kota Rafah di selatan, tempat lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan sebelum perang. Itu diserang pada 6 Mei.
(Sumber: Monitor Timur Tengah)