Isu Pembiayaan Kerap Jadi Hambatan Sektor Air, PUPR Usul Pembuatan Global Water Fund

Laporan reporter Tribunnews.com Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, BALI – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyarankan agar kemacetan pembiayaan air dapat diatasi melalui pembentukan Global Water Fund.

Markas Khusus Menteri Sumber Daya Air PDP Firdaus Ali untuk pertama kalinya melaporkan kendala terbesar pembangunan infrastruktur air adalah pembiayaan.

Masalah pendanaan menjadi kendala kami saat ini, ujarnya dalam konferensi pers World Water Forum Media Center ke-10 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Nusa Dua, Bali, Senin (20 Mei). . 2024).

Ia menjelaskan, dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD), sektor air seringkali tidak mendapat porsi yang besar karena kalah dengan sektor lain seperti pendidikan.

Oleh karena itu, PUPR mempunyai inisiatif untuk membuat semacam Global Water Fund.

Ia menilai Global Water Fund merupakan upaya pemerintah untuk mewujudkan hak masyarakat atas air minum.

“Kita perlu kreatif dalam membentuk semacam lembaga yang menyatukan peluang investasi melalui kolaborasi yang menguntungkan. Bukan untung satu, untung satu,” kata Firdaus.

Pada pertemuan tingkat tinggi di Forum Air Dunia ke-10, Firdaus mengatakan pihaknya mendukung pembentukan Dana Air Global.

Ia melaporkan, banyak pihak yang telah menyatakan minatnya untuk berpartisipasi dalam Global Water Facility.

Firdau juga menjelaskan beberapa hal yang dibutuhkan investor jika ingin bergabung dengan Global Water Fund.

“Banyak yang sudah menunjukkan keinginannya. Pertama, kita butuh inisiatif, dan kedua, komitmen politik. Inisiatif tanpa komitmen politik tidak akan menghasilkan apa-apa,” kata Firdaus.

Negara-negara yang menunjukkan minat antara lain Tiongkok, Korea Selatan, Jepang, Belanda, dan Amerika.

Selain itu, ada juga negara tetangga yang menyatakan minatnya untuk berpartisipasi dalam Global Water Facility, seperti Singapura, Thailand, dan Malaysia.

“Sektor perairan di Indonesia paling menarik. Kuncinya komitmen pemerintah dan penyiapan regulasi, tercipta kepercayaan [dan] investasi,” pungkas Firdaus.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *