Laporan Jurnalis Tribunnews.com, Bayu Indra Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Aktor kawakan Dorman Borisman meninggal dunia setelah menderita berbagai penyakit selama beberapa tahun terakhir.
Sukowati, istri almarhum, membeberkan kronologi penyakit suaminya sejak 2018.
“Dia sudah lama sakit stroke dari tahun 2018, lalu sudah lama tidak mendapat gula, tapi saat itu dia sehat, bisa bersepeda lagi, bisa beraktivitas lagi, lalu dia punya stroke kedua, tapi saya lupa tahun berapa di rumah duka kawasan Gramad Jati. Jakarta Timur, Selasa (7/5/2024).
Parahnya saat ini, sejak puasa pertama tahun 2024 ia pingsan dan dirawat di ICU Harapan Bunda selama tiga minggu dan akhirnya dipulangkan dengan kondisi yang sama seperti di ICU, lanjutnya.
Usai dipulangkan, Sukowati merawat almarhum di rumah. Dia berusaha membangunkan suaminya dari tempat tidur.
“Aku yang merawatnya di rumah, alhamdulillah saat itu aku bisa makan dan ngobrol. Aku yang merawatnya sendiri, aku harus menjemputnya, karena aku menyesal dia berbohong sepanjang waktu, akulah yang yang menggendongnya duduk di kursi roda, menyegarkan diri dan berjemur di taman,” kata Sukowati.
Pada 3 Januari, Sukowati melihat adanya perubahan pada luka di tubuh Dorman yang kemudian didiagnosis dekubitus.
“Ada bercak lagi diameternya sekitar 3 cm. Saya dan anak mengira itu akibat cedera kursi roda, tapi warnanya agak hitam. Lalu saya telepon dokter di rumah dan katanya ‘sakit tekan,” Sukowati dikatakan. .
“Setelah itu jari-jarinya cepat menghitam, katanya jaringan mati, katanya harus bertindak, saya coba cari rumah sakit tapi penuh karena musim demam berdarah,” jelasnya.
Ketika kondisi Dorman semakin memburuk, Sukowati berusaha mencari rumah sakit untuk memberikan perawatan intensif kepada suaminya.
“Tetapi dia hanya dirawat selama tiga hari dan harus dilakukan segala macam perbaikan pada HP-nya. Sehingga diputuskan untuk dilakukan amputasi pada hari Selasa. Sebenarnya saat dia masuk ke ruang operasi, dia sudah tidak sadarkan diri, namun ternyata ada di sana. Itu harus dilakukan,” kata Sukowati.
Dorman Borisman harus diamputasi kakinya karena dokter mengatakan jaringan di kakinya sudah mati dan kondisinya terus memburuk.
Hingga Selasa (7/5/2024) pagi, Sukowati mendapat informasi dari dokter bahwa kondisi Dorman sangat buruk.
“Tapi akhirnya hari ini, dari jam 7 pagi, saya datang, saya tidak bisa membuka mata, saya lemah, saya tidak menjawab Al-Quran, dan akhirnya jam 3 sore dia menelepon saya untuk jelaskan dokternya,” ujarnya.
“Katanya dia mencoba berbagai cara, tapi itu penting, jadi saya ikut dengannya di hari-hari terakhirnya,” jelas Sukowati.
Sekadar informasi, Dorman Borisman meninggal dunia pada usia 73 tahun di RS Moch. Ridwan Miraxa, Jakarta Timur, Selasa (7/5) 19:18 WIB.