TRIBUNNEWS.COM – Istri Babe Cabita, Fati Indraloka membantah rumor mendiang suaminya meminum obat sakit kepala penyebab anemia aplastik.
Babe Cabita diketahui meninggal dunia pada 9 April 2024 karena mengidap anemia aplastik.
Namun, setelah kematian Babe Cabita, beredar rumor bahwa komedian tersebut mengonsumsi sejenis obat sakit kepala yang memiliki efek anemia aplastik.
Fati Indraloka langsung membantah rumor tersebut.
Melalui podcast di YouTube Dr. Richard Lee, MARS, Fati mengungkapkan, suaminya tidak pernah meminum obat sakit kepala dan tidak pernah menyebutkan jenis obat yang berhubungan dengan penyakit mendiang Babe Cabita.
“Saya tidak menyebutkan mereknya sama sekali.”
“Kalaupun kami (Babe Cabita) sakit, kami merahasiakannya, artinya Babe tidak ingin orang tahu dia sakit, orang tahu dia bahagia seperti yang kita lihat di Instagram,” kata Fati. .
Fati pun mengaku marah saat rumor tersebut mencuat.
Fati mengatakan, Babe Cabita tidak meminum obat sakit kepalanya.
“Jadi saya sangat kesal kenapa informasi ini disebutkan, padahal saya tidak pernah (menyebutkannya) sama sekali.”
“Tidak pernah (minum obat sakit kepala),” kata Fati.
Fati menampik rumor tersebut dan turut menjelaskan penyakit yang menimpa komedian bernama lengkap Priya Prayogha Pratama Tanjung itu.
Fati menjelaskan, sakit yang dialami Babe tidak menyerang kepala.
“Sebenarnya penyakit almarhum bukan di kepala, tidak sakit kepala.”
Jadi (saat kembali) dia merasa lemas, sesak napas karena darahnya memang tidak cukup, jelasnya.
Fati merasa rumor yang beredar soal narkoba hanya ingin mengambil keuntungan dari keadaan.
Makanya saya tersinggung juga, kok bisa pernyataan seperti itu? Kayak self-abuse, entahlah, jelasnya.
Fati mengatakan pihak keluarga tidak pernah menyebutkan obat spesifik yang diminum Babe.
“Kami sekeluarga tahu kapan Babe sakit dan kami tidak pernah menjelaskan kepadanya bahwa dia sedang minum obat apa pun,” kata Fati.
Istri Ungkap Pesan Hidup Babe Cabita
Fati sebelumnya menceritakan kisah yang memberinya kekuatan setelah 7 hari suaminya meninggal selamanya.
Fati mengungkapkan, kesedihan atas kehilangan masih ia rasakan seperti hari pertama mereka meninggalkannya.
“Kalau penasaran gimana rasanya? Iya pasti sama seperti hari pertama ditinggal kan, seminggu, 2 minggu, setahun, menurutku kalau cederanya seperti itu pasti akan meninggalkan bekas.” tayangan 4/2024).
Meski begitu, Fati mengaku selalu teringat dengan peninggalan mendiang Babe Cabita semasa hidupnya.
Fati mengungkapkan, Babe Cabita pernah berpesan agar kita bersiap menghadapi kematian yang pasti dialami oleh semua orang, baik sehat maupun sakit. Istri menyebut mendiang Babe Cabito sebagai ayah dan suami terbaik. (Kolase Tribunnews, Instagram @fatiyw)
Jadi almarhum selalu mengajarkan saya bahwa kematian itu pasti, tidak ada pasien yang sehat, jadi kita harus punya perbekalan, kata Fati Indraloka.
Hal inilah yang rupanya menjadi semangat Fati Indraloka setelah 7 hari meninggalnya mendiang Babe Cabita.
Menurut Fati, sikapnya yang rela melepaskan suaminya akan membawa kebaikan.
Jadi di satu sisi saya tahu ini perintah Tuhan, dari Sang Pencipta, saya harus jujur. Agar kita semua mendapat pahala dan dia juga tenang di sana, kata Fati Indraloka.
Namun sebagai wanita yang hidup selama 12 tahun bersama mendiang Babe Cabita.
Tentu saja Fati masih merindukan mendiang Babe Cabita.
“Di satu sisi pasti istriku, aku juga sudah bersama selama 12 tahun, padahal kami baru menikah 7 tahun, jadi aku pasti masih merindukan rasa sakit itu dan aku harus bekerja keras,” ucapnya. . Fati.
“Apalagi seperti ini di rumah,” imbuhnya.
(Tribunnews.com/Yurika/M Alvian F)