Reporter Tribune News Tawfiq Ismail melaporkan
TribuneNews.com, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum memutuskan siapa yang akan menjadi anggota Panitia Seleksi Dewa (Pancel) untuk memimpin pemberantasan korupsi, menurut Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwaipayan. Komisi (BPK).
Informasi itu disampaikan Ari Dwaipayan menanggapi beredarnya 13 nama yang diusulkan menjadi pimpinan KPK.
“Sampai saat ini, Presiden belum memfinalisasi nama-nama anggota Panitia Pemilihan dan Panitia Devas CPC. Proses finalisasi nama-nama calon panel sedang dalam proses,” kata Aravi Dwaypain kepada Tribune News. .com, Senin (20/5/2024).
Presiden akan mengikuti aturan konstitusi dalam menetapkan 9 anggota Dewas Pancel dan calon pimpinan KPK.
Selain itu, Presiden sangat menghormati harapan dan kontribusi seluruh elemen masyarakat dalam pembentukan Komite Devas dan Kapim CPC.
Presiden mengatakan, pembentukan dan penunjukan Punsel KPK pada tahun 2024 menjamin penguatan sistem pemberantasan korupsi di KPK dan Indonesia.
“Sebagaimana ditegaskan Presiden, anggota BPK Pancel akan dipilih yang mempunyai karakter baik, berintegritas, dan berminat memberantas korupsi,” tutupnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjabat di Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Panitia Pemilihan (Pansel) Dewan.
Panel tersebut akan diumumkan pada Juni mendatang.
Sebelum pengumuman tersebut, beberapa nama sempat melayang untuk mengisi Pimpinan KPK dan Panitia Devas periode 2024-2029.
Mereka berasal dari kalangan pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat. Diantaranya: M Yusuf Ateh (Kepala BPKP) Ivan Yustiavandana (Kepala PPATK) Nezer Patria (Wamenkominfo) Taufiq Rachman (Unair) Nawal Nelli (Profesional) Ambeg Parmarta (Kmenkumham) Arif Satria (Akademik) (Akademik) (Akademik) Elvi Daniil Yusuf Hasiboon (akademisi/pengacara) m. Laode Sharif (Pimpinan Pertama KPK) Yenti Garnasih (Pendidikan) Nanik Purvanti (Satneg)