Israel Terus Gempur Gaza Bahkan ketika PPB Desak Mereka agar Bantuan Bisa Dialirkan

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) terus membombardir kamp pengungsi Jabalia di Jalur Gaza utara, bahkan ketika Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyerukan Tel Aviv untuk membuka perbatasan untuk mendapatkan bantuan.

Menurut PBB, lebih dari 100.000 orang mengungsi akibat meningkatnya serangan Israel.

Warga mengatakan tank dan kendaraan lapis baja Israel telah bergerak jauh ke pusat kamp Jabaliya.

Sementara itu, buldoser menghancurkan rumah dan toko.

Serangan Israel yang tiada henti memperburuk krisis kemanusiaan di wilayah Palestina yang hancur.

Situasi di Gaza menjadi semakin mengerikan, bahkan ketika PBB dan aktivis hak asasi manusia menyerukan gencatan senjata jangka panjang untuk mengakhiri perang.

Gaza menghadapi kekurangan makanan, air, obat-obatan dan sumber daya penting lainnya karena Israel menunda pengiriman bantuan.

Awal bulan ini, pasukan Israel merebut perbatasan Rafah di sisi Palestina antara Jalur Gaza dan Mesir, yang merupakan titik kunci bagi bantuan untuk memasuki Gaza selatan.

Ratusan ribu orang terpaksa meninggalkan kota Rafah akibat serangan udara dan darat yang hebat oleh pasukan Israel dalam beberapa hari terakhir.

Pada Jumat (17/5/2024), Hamas mengumumkan pejuangnya melawan tentara Israel di jalan-jalan sempit kamp Jabaliya.

Hani Mahmoud dari Al Jazeera melaporkan dari Deir al-Bala, di Jalur Gaza, bahwa Pertahanan Sipil Palestina mengumumkan bahwa setidaknya 93 mayat ditemukan dari “jalanan dan gang” Jabaliyah dalam 24 jam.

“Mereka bilang masih banyak jenazah di tempat yang tidak bisa mereka jangkau,” kata Mahmoud.

Sementara itu, bentrokan antara kelompok bersenjata Palestina dan tentara Israel juga dilaporkan terjadi di wilayah pesisir lainnya.

Sayap bersenjata Hamas, Brigade Al-Qassam, dan sayap bersenjata Jihad Islam Palestina, Brigade Quds, mengumumkan pada hari Jumat bahwa pejuang mereka menembaki “pos komando” Israel di selatan Kota Gaza.

Abu Obeidah, juru bicara batalyon al-Qassam, juga mengatakan dalam sebuah pernyataan yang jarang terjadi bahwa pejuang Hamas menyerang 100 kendaraan tentara Israel dalam 10 hari terakhir dan menyebabkan korban jiwa di semua “front perang”.

Lebih dari 35.000 warga Palestina telah terbunuh sejak perang dimulai pada 7 Oktober 2024.

Konflik ini bermula setelah Hamas menyerang Israel atas nama operasi banjir Al-Aqsa dan menewaskan 1.139 warga Israel.

(Tribunnews.com, Andrey Velan Nourahani)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *