TRIBUNNEWS.COM, Bangkok – FIFA menggelar pertemuan di Bangkok, Thailand, Jumat (17/5/2024) kemarin.
Konferensi FIFA dihadiri oleh perwakilan dari 211 asosiasi FIFA, termasuk PSSI dari Indonesia.
Pada konferensi tersebut, ada seruan untuk memboikot tim sepak bola Israel dan mencegahnya berpartisipasi dalam kompetisi internasional di bawah FIFA.
Protes ini diminta oleh Asosiasi Sepak Bola Palestina (PFA) dari para peserta pertemuan FIFA.
Penyebabnya adalah serangan militer Israel di Jalur Gaza Palestina pada 7 Oktober 2024 yang menewaskan 35.000 warga Palestina.
Israel menganggap genosida di Gaza.
PFA juga menuduh Asosiasi Sepak Bola Israel (IFA) melanggar aturan FIFA dengan menyerang Gaza. namun tetap bisa bersaing di sepak bola internasional
“Saya mendorong Anda untuk berdiri di sisi kanan sejarah. Jika tidak sekarang lalu kapan?” Presiden PFA Gabriel Rajoub berbicara kepada seluruh perwakilan FIFA yang hadir.
Gabriel menambahkan, “FIFA tidak bisa mengabaikan pelanggaran-pelanggaran ini atau genosida yang terus berlanjut di Palestina.”
Gabriel mengatakan seluruh infrastruktur sepak bola di Gaza telah dihancurkan atau dirusak parah oleh Israel. termasuk Stadion Al-Yarmouk yang bersejarah.
Ia mengaku mendapat dukungan dari federasi sepak bola Aljazair, Irak, Yordania, Suriah, dan Yaman.
Reaksi Israel
Di tempat yang sama, Presiden Federasi Sepak Bola Israel, Chino Moshe Suarez, mengatakan tidak ada pelanggaran aturan dan usulan tersebut tidak ada hubungannya dengan sepak bola.
“Sekali lagi kita harus menghadapi upaya politik dan intimidasi PFA yang merugikan Israel,” katanya.
“Saya punya harapan bahwa segalanya akan berubah. Akan lebih baik bagi mereka yang bermain di Israel. Otoritas Palestina dan atau mereka yang bermain di seluruh dunia.”
FIFA menjelaskan.
Dalam pertemuan tersebut, FIFA menunda keputusan atas tuntutan Palestina untuk menunda turnamen sepak bola Israel di kancah internasional.
FIFA akan meminta nasihat hukum independen sebelum mengadakan pertemuan Majelis Umum pada 25 Juli untuk memutuskan proposal Palestina untuk menangguhkan Israel dari sepak bola internasional karena konfliknya dengan Hamas.
Presiden FIFA Gianni Infantino menguraikan rencana tersebut pada konferensi FIFA pada hari Jumat. Usai itu perwakilan Federasi Sepak Bola Palestina dan Israel berkesempatan menyampaikan pidato di hadapan 211 asosiasi anggotanya.
“FIFA sekarang akan menugaskan ahli hukum independen untuk menganalisis tiga permintaan tersebut. (dari FA Palestina) dan memastikan aturan FIFA diterapkan dengan cara yang benar,” kata Infantino.
“Penilaian hukum ini harus memungkinkan masukan dan klaim dari kedua asosiasi anggota. Hasil dan rekomendasinya akan diteruskan ke Dewan FIFA, ujarnya.
“Karena situasi mendesak, Majelis Umum FIFA akan diadakan sebelum 25 Juli untuk meninjau hasilnya. Menilai secara hukum dan mengambil keputusan yang tepat.”
Peluang Indonesia terbuka lebar.
Jika Juli mendatang FIFA memutuskan untuk menangguhkan tim sepak bola Israel, negara tersebut tidak akan dapat berpartisipasi dalam kompetisi internasional. termasuk Olimpiade 2024 di Paris.
Tentunya hal ini dapat bermanfaat bagi timnas Indonesia PSSI.
Sanksi FIFA dapat menghalangi timnas U23 Israel untuk berpartisipasi di Olimpiade Paris 2024 antara 24 Juli hingga 10 Agustus 2024.
Timnas U23 Indonesia bisa menggantikan Israel.
Pasalnya, Timnas U23 Indonesia bersaing di babak final Olimpiade Paris 2024, meski kalah dari Timnas U23 Guinea di babak play-off.
Israel tergabung di Grup D Olimpiade bersama Jepang, Paraguay, dan Mali.
Timnas Indonesia akan melawan Georgia yang kalah dari Israel di semifinal Piala Eropa U-21 2023.
Namun semua itu menunggu aturan dan keputusan FIFA.