Israel Tarik Pasukan di Sepanjang Jalan Selatan Jalur Gaza setelah Hamas Sergap IDF

TRIBUNNEWS.COM – Pasukan Israel akan mengakhiri pertempuran jalanan di Gaza selatan pada Minggu 16/6/2024.

Tentara Israel mengatakan akan menarik semua pasukannya dari daerah tersebut agar bantuan kemanusiaan dapat tiba.

Pernyataan tersebut dikeluarkan tentara Israel setelah sayap bersenjata Brigade Al-Qassam Hamas menyerang Pasukan Pertahanan Israel (IDF) pada Sabtu 15/6/2024.

Delapan tentara Israel tewas dan beberapa lainnya luka-luka dalam serangan itu.

Serangan itu menandai salah satu hari paling mematikan bagi pasukan Israel di Jalur Gaza dalam beberapa bulan terakhir, seiring dengan semakin intensifnya serangan darat di wilayah selatan.

Menurut Al Jazeera, tentara Israel tidak akan mengambil tindakan di jalan-jalan selatan Gaza pada waktu-waktu tertentu.

Militer Israel mengatakan jeda akan dimulai pada pukul 8 pagi dan berlangsung hingga pukul 7 malam waktu setempat.

Moratorium operasi militer Israel akan tetap berlaku hingga pemberitahuan lebih lanjut.

Badan-badan bantuan telah lama memperingatkan bahwa serangan Israel terhadap Rafah, di Jalur Gaza selatan, akan menutup akses ke perbatasan antara kedua negara.

Bahkan kerap diangkut dengan truk pengangkut makanan dan kebutuhan lainnya. Hari paling gelap di Israel

Brigade Al-Qassam, sayap bersenjata Hamas, menyerang pasukan Israel pada 15 Juli 2024, di lingkungan Tal al-Sultan di selatan kota Rafah.

Delapan tentara Israel tewas dan beberapa lainnya luka-luka dalam serangan itu.

Serangan hari Sabtu adalah salah satu hari paling mematikan dalam beberapa bulan terakhir ketika pasukan Israel di wilayah selatan meningkatkan serangan darat mereka di Jalur Gaza.

Brigade Al-Qassam menembakkan RPG Yassin-105 ke buldoser militer D9, membunuh dan melukai sejumlah tentara Israel yang tidak diketahui jumlahnya.

Kendaraan “pasukan penyelamat” yang datang kemudian juga diserang dan “semua penumpangnya hancur dan terbunuh.”

Tentara Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa “8 tentara tewas dalam operasi di Jalur Gaza selatan,” tanpa memberikan rincian spesifik.

Juru bicara militer Israel Daniel Hagari mengatakan penyelidikan akan dilakukan untuk mengetahui bagaimana serangan itu terjadi.

“Kami berupaya untuk melucuti semua militan pada tanggal 7 Oktober untuk mencegah Hamas menargetkan warga sipil lagi.”

“Hari ini kita sekali lagi diingatkan akan besarnya harga yang harus kita bayar akibat perang ini. Kita memiliki tentara yang rela mengorbankan nyawanya untuk membela Israel,” kata Hagari.

Sejak 27 Oktober, 307 tentara Israel tewas dan ribuan lainnya terluka dalam serangan di Jalur Gaza. IDF merilis nama-nama tentara yang tewas dalam penyergapan tersebut

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah merilis nama-nama tentara yang tewas dalam serangan Brigade Al-Qassam.

Nama-nama tentara IDF yang tewas dikutip Jerusalem Post: Kapten Eitan Koplovich, 28, Yerusalem, perwira tempur Batalyon 129. Sersan Staf Mayor (Purn) Elon Weiss, 49, dari Batalyon 129, Pasagot. Sersan Eliyahu Moshe Zimbalist, 21, Beit Shemesh, Batalyon 601. Igal, seorang prajurit di Batalyon 601. Sersan Staf Stanislav Kostarev, 21, Ashdod, prajurit batalion 601. Orr Blumowitz, 20, Pardes Hanna-Karkur, Prajurit Batalyon 601, Tal Menashe, 20, Sersan Staf Oz Yeshaya Gruber, Prajurit.

Dua tentara dari Brigade ke-8 terluka parah dalam insiden yang menewaskan Koplowicz dan Weiss dan dibawa ke rumah sakit untuk perawatan, kata militer.

(Tribunnews.com/Whiesa)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *