Israel Tarik Mundur Pasukan IDF Dari Rafah Timur Pasca Putusan ICJ Rilis

Reporter Tribunnews.com Namira Yununia memberitakan Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, TEL AVIV – Pasukan Pertahanan Israel alias IDF memulai pengurangan pasukan pada Minggu malam (26 Mei 2024) dengan menarik Divisi Infanteri Givati ​​​​dari kawasan Rafah timur.

Mengutip Kantor Berita Israel Ynet Anadolu, Ynet menjelaskan dalam laporannya bahwa tentara Israel mengurangi pasukannya setelah Mahkamah Internasional (ICJ) memerintahkan tentara Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk mundur. serangan terhadap Raph yang menghancurkannya secara fisik.

Selain itu, Mahkamah Internasional di Den Haag menuntut Israel membuka akses penyeberangan perbatasan Rafah di perbatasan Mesir-Gaza agar dapat menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada pengungsi tanpa hambatan.

“Ketika ICJ memutuskan bahwa Israel harus membuka perbatasan Rafah, tentara mengurangi pasukannya di sebelah timur kota tersebut,” kata surat kabar itu.

Tentara Israel belum mengkonfirmasi klaim tersebut. Namun menurut laporan, penarikan itu disengaja untuk membantu pasukan Israel meningkatkan dan beradaptasi. Israel mengebom kamp pengungsi Rafah

Sebelum Israel menarik pasukannya dari wilayah Rafah, pasukan IDF sengaja melakukan serangan udara di kota Rafah di Jalur Gaza selatan, yang menampung sekitar 1,4 juta pengungsi Palestina.

Serangan itu menargetkan pasukan Israel di sebuah kamp dekat pusat logistik Badan Pengungsi Palestina PBB (UNRWA).

Setidaknya 35 orang dilaporkan tewas dan puluhan korban, sebagian besar perempuan dan anak-anak, terluka dalam serangan tersebut. Seorang yang selamat mengatakan serangan udara itu membakar tenda-tenda di blok tersebut.

“Mereka membakar orang hidup-hidup, membakar tenda, dan membakar jenazah warga,” kata korban.

Tentara Israel sebelumnya mengatakan bahwa divisi pasukan lapis baja ke-162 di wilayah Rafah telah melakukan operasi untuk menemukan terowongan dan sejumlah besar senjata, menewaskan beberapa militan yang mencoba menyerang pasukan Israel. .

Sementara itu, pasukan Brigade Lapis Baja 460 menggerebek gudang sekolah di Jabalia, utara Gaza, dan menemukan puluhan roket dan senjata.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *