Reporter Tribunnews.com Geetha Irawan melaporkan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Israel melancarkan serangan udara ke ibu kota Lebanon, Beirut pada Selasa (30/7/2024).
Serangan itu dilaporkan menewaskan komandan Hizbullah Fuad Shuq dan lima orang lainnya serta melukai sedikitnya 80 lainnya.
Dalam konteks ini, Kementerian Luar Negeri melaporkan terdapat 1.232 personel TNI yang bertugas di bawah mandat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), ditambah ratusan WNI yang tinggal di Lebanon.
Terkait hal tersebut, Kepala Mabes Polri Mayjen Nugraha Gumar mengatakan misi penjaga perdamaian TNI di Lebanon tetap menjalankan tugasnya sesuai standar operasional prosedur (SOP) yang ditentukan PBB.
“Satgas TNI di Lebanon tetap menjalankan misinya sesuai SOP PBB,” kata Gummar kepada Tribunnews.com, Kamis (1/8/2024).
Para pejabat juga mengatakan, sejauh ini belum ada laporan adanya personel TNI yang terluka.
“Belum ada laporan korban luka saat ini,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) dan KBRI Beirut terus memantau situasi dan kemungkinan keamanan di Lebanon meningkat pasca Israel menyerang Beirut pada Selasa. (30.07.2024).
KBRI Beirut juga meminta WNI di Lebanon untuk lebih waspada dan tidak bepergian ke luar daerah.
Berdasarkan data lapor sendiri KBRI Beirut, terdapat 203 WNI yang berada di Lebanon dan 1.232 personel TNI yang bertugas di UNIFIL.
Selain itu, 14 WNI yang tinggal di Lebanon bagian selatan memutuskan untuk tetap tinggal di rumahnya karena merasa situasi masih aman.
“WNI yang tinggal di Lebanon bagian selatan diimbau untuk mencari perlindungan sementara di rumah persembunyian KBRI Beirut,” kata PWNI. Dalam keadaan darurat, mereka harus segera menghubungi KBRI melalui hotline di Beirut (+961 7081 7310). kata Direktur Juda Nograha kepada wartawan, Rabu (31/7/2024).
Kementerian Luar Negeri RI dan KBRI Beirut juga meminta WNI yang berencana melakukan perjalanan ke Lebanon untuk menunda perjalanannya.
Ia menyatakan, saat ini sedang menunggu pernyataan dari Kementerian Luar Negeri dan KBRI Beirut untuk memantau situasi WNI.
Sejauh ini WNI dilaporkan dalam keadaan selamat dan sehat.
Ia mengatakan, komunikasi tetap terjalin untuk memantau situasi WNI. Sejauh ini mereka baik-baik saja, tenang dan aman.