Israel melakukan genosida di Gaza, namun Denmark masih membagikan suku cadang untuk 35 pejuangnya
TRIBUNNEWS.COM- Israel melakukan genosida di Gaza, namun hal itu tidak menghentikan upaya Denmark untuk mentransfer suku cadang F-35 ke Israel pada bulan Maret.
Pada bulan Maret tahun ini, Denmark mengakui bahwa mereka akan mengirimkan beberapa suku cadang untuk jet tempur F-35 langsung ke Israel, yang menggunakan pesawat canggih tersebut dalam serangannya saat ini di Gaza, Anadolu Agency melaporkan.
Menteri Pertahanan Troels Lund Poulsen mengatakan dalam laporan pertahanan kepada parlemen Denmark pada hari Senin bahwa senjata tersebut dikirim dari gudang di Skrydstrup di selatan Jutland, kantor berita Altinget melaporkan.
Transisi militer antara pengadilan Belanda terjadi ketika pemerintah mencegahnya memasok suku cadang untuk jet tempur F-35 kepada Israel yang digunakan dalam serangan udara mematikan di Jalur Gaza.
Mengutip “bahaya” bahwa sebagian dari ekspor tersebut dapat digunakan untuk kejahatan perang, ia menuntut agar pemerintah Belanda mematuhinya dalam waktu tujuh hari, namun tetap memiliki opsi untuk mengajukan banding ke Mahkamah Agung. Tindakan hukum yang dimulai pada bulan Desember ini dipimpin oleh sekelompok organisasi Oxfam dan Amnesty.
Menteri Luar Negeri Lars Lok Rasmussen, berbicara tentang kejadian tersebut di Komite Urusan Luar Negeri Parlemen Denmark, mengatakan:
“Kami tidak terikat dengan pajak Belanda. Dan yang penting pemerintah Belanda juga tidak setuju dengan hukum pajak yang dicapai hakim. Makanya diajukan banding,” ujarnya.
Pada bulan April, empat kelompok hak asasi manusia mengajukan gugatan terhadap Denmark karena gagal mematuhi kewajiban hukumnya untuk mengizinkan ekspor senjata ke Israel.
Amnesty International Denmark, Oxfam Denmark, Mellemfolkeligt Samvirke dan kelompok hak asasi manusia Palestina Al-Haq mengajukan gugatan terhadap Kementerian Luar Negeri dan Kepolisian Nasional Denmark.
Kelompok tersebut mengatakan senjata Denmark dan barang-barang militer lainnya yang diekspor ke Israel kini digunakan untuk melakukan potensi kejahatan perang dan berkontribusi terhadap genosida yang kredibel.
Sumber: Monitor Timur Tengah