TRIBUNNEWS.COM – Otoritas pertahanan sipil di Jalur Gaza menemukan sedikitnya 60 jenazah warga Palestina pada Jumat (7 Desember 2024) setelah Israel menarik pasukannya dari beberapa wilayah Kota Gaza.
“Apa yang terjadi sekarang di wilayah Tal Hawa dan Al Sina setelah pasukan pendudukan Israel mundur dari sana ke 8th Street sangatlah sulit dan tragis,” kata juru bicara Pertahanan Sipil Gaza Mahmoud Bashar.
“Petugas penyelamat sedang melakukan operasi untuk mengevakuasi jenazah warga Palestina dari sana,” katanya.
Pertahanan Sipil Jalur Gaza menyebutkan puluhan jenazah warga Palestina yang terbakar berserakan di gang-gang, menghancurkan bangunan dan membakar rumah-rumah di kawasan tersebut.
“Setelah pasukan pendudukan mundur, kami menemukan sekitar 60 orang syahid di wilayah Al-Sinaa dan Tal Al-Hawa,” katanya.
“Pendudukan telah menyebabkan kematian warga yang melakukan perjalanan ke dua wilayah tersebut untuk mendapatkan makanan,” kata Al Mayadeen.
Sambil terus menerima panggilan darurat, Departemen Pertahanan Sipil di Jalur Gaza melaporkan bahwa mereka menemukan tiga orang syahid dari keluarga Zaidi di Lapangan Industri sebelah barat Kota Gaza.
“Beberapa kendaraan pendudukan ditempatkan di lingkaran Abu Mazen di Tal Hawa dan warga disarankan untuk tidak melakukan perjalanan ke daerah tersebut,” katanya.
Dia membenarkan bahwa pasukan pendudukan Israel menembakkan puluhan peluru secara acak di taman kota sebelah barat Kota Gaza dan sekitar pusat Katan.
Sebelumnya, Israel mengebom lingkungan Al-Rimal di Kota Gaza dan pinggiran utaranya, dan juga mengebom sebuah rumah dekat perusahaan listrik di Jalan Al-Thalatheni di lingkungan Al-Sabra di bagian selatan kota tersebut. |
Selain itu, banyak orang hilang di Shujaya, dan Departemen Pertahanan Sipil Jalur Gaza tidak dapat mencari mereka. Jumlah korban
Ketika Israel melanjutkan agresinya terhadap Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat lebih dari 38.345 antara Sabtu (10 Juli 2023) hingga Kamis (11 Juli 2024), dengan 88.241 lainnya luka-luka dan 1.147 luka-luka. Menurut Kantor Berita Xinhua, kematian tersebut terjadi di wilayah Israel.
Sebelumnya, gerakan perlawanan Palestina Hamas melancarkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (10 Juli 2023) untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan terhadap Al-Aqsa sejak tahun 1948, setelah Israel mulai membom Jalur Gaza.
Israel memperkirakan sekitar 120 sandera, hidup atau mati, masih berada dalam tahanan Hamas di Jalur Gaza setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.
Sementara itu, lebih dari 21.000 warga Palestina masih berada di penjara Israel, menurut laporan pada awal Juli 2024 di surat kabar Novoti.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lainnya terkait konflik Palestina-Israel