Laporan Tribunnews.com, reporter Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Israel meminta Amerika Serikat (AS) untuk menambah amunisi tank dan kendaraan taktis.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ingin memperlengkapi kembali negara Zionis di tengah perang di Gaza, sehingga meningkatkan ketegangan dengan Palestina dan Iran.
Permintaan dari Alarabiya News pada Sabtu (20/04/2024) ini baru saja disampaikan. The Wall Street Journal melaporkan bahwa AS sedang mempertimbangkan permintaan senilai $1 miliar untuk amunisi tank, kendaraan, dan mortir 120mm.
Permintaan ini pun menempatkan Presiden AS Joe Biden dalam posisi sulit. Itu karena Biden mengumumkan bahwa setelah serangan Hamas pada 7 Oktober, yang menewaskan sekitar 1.200 warga Israel dan menyandera 240 orang, Israel akan diberikan bantuan untuk memperkuat pasukan Zionis.
Di satu sisi, Biden dikritik karena gagal meredam ganasnya serangan balik Israel di Gaza yang telah menewaskan sedikitnya 30.000 warga Palestina.
Israel membutuhkan senjata tersebut setelah mampu menahan 300 drone dan rudal yang ditembakkan oleh Iran sebagai pembalasan.
Israel juga membalas dengan serangan drone tanpa henti di wilayah Iran. Hal ini juga menimbulkan kekhawatiran semua pihak mengenai eskalasi perang yang lebih luas di Timur Tengah.
Senator Chris Van Hollen meminta Biden untuk menahan bantuan militer ofensif, termasuk bom, sampai Israel mengizinkan bantuan kemanusiaan tanpa batas ke Gaza.
Van Hollen meminta Biden untuk menggunakan Undang-Undang Bantuan Luar Negeri terhadap negara-negara yang melarang atau membatasi pengiriman bantuan kemanusiaan.