Israel Mengaku Hancurkan Terowongan Besar Hamas di Gaza Utara, Ada Rel di Dalamnya

TRIBUNNEWS.COM – Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengaku menghancurkan terowongan besar di Jalur Gaza utara.

Dalam pengumumannya pada Selasa (9/9/2024), juru bicara IDF mengatakan terowongan tersebut merupakan terowongan transportasi sepanjang lebih dari satu kilometer.

Walla mengabarkan, keberadaan terowongan tersebut diketahui beberapa pekan lalu oleh badan intelijen.

Terowongan Beit Lahia sedang diselidiki oleh pasukan Utara dan Yalam.

Israel mengklaim bahwa senjata, infrastruktur, listrik, dan kereta api telah ditemukan di terowongan tersebut.

Sementara itu, Jumat lalu, IDF mengumumkan Brigade ke-98 telah menyelesaikan operasi di Khan Yunis dan Deir Al-Balah.

Pasukan Yehlam dan unit tempur Divisi 7 menemukan dan menghancurkan enam terowongan sepanjang sekitar 6 kilometer.

Bulan lalu, tentara mengatakan mereka menghancurkan terowongan sepanjang beberapa kilometer di Rafah.

Menurut IDF, mereka menghancurkan 80 persen terowongan di Rafah. Strategi militer Hamas di terowongan

Media utama asal Amerika Serikat, The New York Times, telah menerbitkan manual tentang perang bawah tanah Hamas.

IDF menemukan buku itu di sebuah terowongan di Gaza.

Buku tersebut berisi petunjuk tentang cara menjalankan terowongan, cara menyembunyikan terowongan, dan cara menemukannya.

Setahun sebelum Hamas melancarkan serangan terhadap Israel, Yahya Sinwar, pemimpin Hamas di Jalur Gaza, menyetujui anggaran $225.000 untuk memasang gerbang tahan bom, NYT melaporkan.

Pintu digunakan untuk melindungi jaringan terowongan Hamas dari serangan udara dan darat.

Panduan tersebut menyatakan para pejabat Hamas telah memeriksa terowongan-terowongan di bawah Gaza dan mengidentifikasi lokasi-lokasi penting di bawah tanah dan di atas tanah yang memerlukan penguatan.

Menurut NYT, buku ini membantu untuk memahami mengapa Israel berjuang untuk mencapai tujuannya di Jalur Gaza.

Selama bertahun-tahun, para pejabat Israel telah mencari dan menghancurkan terowongan yang bisa digunakan Hamas untuk memasuki Israel.

Namun, menyelidiki jaringan terowongan yang melintasi Jalur Gaza bukanlah prioritas utama Israel. Sebab, Israel yakin kecil kemungkinan Hamas akan menyerang Israel.

Para ahli mengatakan, tanpa terowongan tersebut, Hamas tidak akan mampu menghadapi superioritas militer Israel.

Panduan Hamas mencakup cara menemukan terowongan dengan kompas atau GPS dan kemudian memasuki dan melewati terowongan secara efektif.

“Saat melakukan perjalanan di terowongan gelap, pejuang Hamas memerlukan kacamata penglihatan malam inframerah,” kata manual tersebut.

Dinyatakan bahwa senjata harus disesuaikan secara otomatis dan ditembakkan dari bahu.

“Metode penembakan ini efektif karena terowongannya sempit, sehingga tembakan ditujukan pada area pembunuhan di bagian atas tubuh manusia.”

Israel sudah mengetahui bahwa Hamas memiliki jaringan terowongan yang luas. Namun, jaringan terowongan tersebut ternyata lebih kompleks dan lebih besar dari perkiraan Israel. Foto yang dirilis IDF pada 20 Januari 2024 menunjukkan infrastruktur terowongan tersebut. (berkas IDF)

Israel awalnya menduga jaringan itu membentang sekitar 250 mil. Orang-orang Israel sekarang percaya bahwa durasinya dua kali lebih lama.

Sinwar yang dicari Israel diduga merencanakan perang di luar terowongan.

NYT mengatakan bahwa Hamas dan Israel telah beradaptasi dengan rencana mereka dalam perang Gaza.

Hamas sedang mempersiapkan pertempuran bawah tanah yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Sementara itu, pada awal perang, Israel enggan mengirimkan pasukannya ke Jalur Gaza.

Hamas secara teratur menyerang tentara Israel di dekat pintu masuk terowongan sambil menghindari pertempuran langsung.

Menurut militer Israel, Hamas menggunakan terowongan tersebut untuk melakukan serangan “tabrak lari”.

(Tribunnews/Februari)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *