Israel Meminta 25 Negara untuk Menentang Surat Perintah Penangkapan Benjamin Netanyahu

Israel meminta 25 negara menentang surat perintah penangkapan Benjamin Netanyahu

TRIBUNNEWS.COM- ‘Israel’ meminta 25 negara menentang surat perintah penangkapan Netanyahu.

Israel meminta 25 negara untuk memprotes surat perintah penangkapan ICC terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Keamanan Yoav Galant dalam upaya untuk mempengaruhi keputusan pengadilan.

Menurut laporan yang diterbitkan oleh Walla, Israel meminta 25 negara untuk mengomentari permintaan jaksa ICC untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Menteri Keamanan Yoav Galant yang diduduki Israel.

Situs tersebut melaporkan bahwa Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz mengirimkan surat kepada 25 menteri luar negeri di seluruh dunia,

Dia meminta mereka untuk “bergabung dengan Inggris dalam mengajukan pendapat hukum ke Pengadilan Kriminal Internasional di Den Haag terhadap permintaan Jaksa Agung untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu dan Gaga.”

Walla mengutip seorang pejabat senior di kementerian ketenagakerjaan Israel yang mengatakan bahwa “jika negara-negara ini, atau bahkan beberapa di antaranya, mengirimkan pendapat hukum ini ke pengadilan di Den Haag, para hakim dapat yakin bahwa tidak akan ada alasan untuk menjawab.” Tidak mungkin.” Gugatan. Jaksa Agung memintanya.” ICC harus diizinkan beroperasi “tanpa ancaman”, kata 93 anggotanya.

Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) akan dapat menjalankan tugasnya “tanpa rasa takut”, menurut pernyataan bersama yang dikeluarkan oleh 93 negara pada pertengahan Juni dengan tujuan untuk memperkuat dukungan terhadap peradilan, The Guardian melaporkan.

Sekelompok besar negara anggota ICC telah berjanji untuk membela lembaga tersebut dan “melindungi integritasnya dari segala campur tangan politik dan tekanan terhadap Pengadilan, para pejabatnya, dan mereka yang bekerja sama dengannya”.

Langkah ini dilakukan setelah The Guardian mengungkap upaya Israel dan agen mata-matanya untuk melemahkan, mempengaruhi, dan mengintimidasi ICC sebagai bagian dari kampanye pengawasan dan spionase selama sembilan tahun.

Pernyataan tersebut menyusul peringatan baru-baru ini dari kepala jaksa ICC, Karim Khan, yang mengatakan bahwa pengadilan tersebut menghadapi “berbagai ancaman” dan aktivitas intelijen yang bermusuhan yang bertujuan untuk mengganggu pekerjaannya dan memberikan pengaruh yang tidak semestinya.

Khan mengatakan bulan lalu bahwa dia meminta surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Keamanan Yoav Galant, serta para pemimpin Hamas Yahya Sinwar, Ismail Haniyeh dan Mohammed Deif, atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan. “Israel” dan sekutunya.

Sumber: Almayedeen

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *