Israel Mau Gempur Habis-habisan, Hamas Main Kucing-kucingan: Yahya Sinwar Ternyata Tak Ada di Rafah

Israel bersiap serang habis-habisan, Hamas main kucing-kucingan: Yahya Sinwar rupanya tak ada di Rafah

TRIBUNNEWS.COM – Yahya Sinwar, pemimpin Hamas di Gaza, rupanya tidak memimpin unit militer gerakan tersebut dari Rafah.

Dua pejabat Israel yang mengetahui masalah tersebut mengungkapkan hal tersebut kepada The Times of Israel pada Sabtu (11 Mei 2024).

Berita ini muncul ketika tentara Israel bersiap untuk serangan besar lainnya di kota padat penduduk di jalur perbatasan antara Mesir dan Gaza.

Seperti diketahui, setelah tujuh bulan perang dan pendudukan di Gaza, tentara Israel gagal membunuh atau menangkap baik Sinwar maupun pemimpin sayap militer Hamas (Brigade Al Qasm), Mohammed Deif, meskipun pejabat Israel berulang kali mengklaim bahwa mereka tentara hampir menangkapnya.

Kedua pejabat yang berbicara kepada The Times of Israel mengutip penilaian intelijen baru-baru ini yang mengklaim Sinwar bersembunyi di terowongan bawah tanah di kota Khan Yunis, lima mil sebelah utara Rafah.

Pejabat ketiga, yang merupakan warga negara Israel, mengklaim Sinwar masih berada di Gaza.

Pada tanggal 24 April, sumber Hamas mengatakan kepada The New Arab bahwa Sinwar “secara efektif memimpin gerakan di lapangan.”

Pernyataan tersebut membantah klaim Israel bahwa Sinwar bersembunyi di jaringan terowongan, yang menurut sumber tersebut adalah “upaya Netanyahu dan para pengikutnya untuk melakukan hal yang sama”, mengaburkan rakyat Israel dan kegagalan mereka mencapai tujuan yang telah mereka nyatakan. kawan”

Sinwar “baru-baru ini memeriksa daerah-daerah di mana terjadi bentrokan antara kelompok perlawanan dan tentara pendudukan dan menemukan beberapa pejuang gerakan tersebut tergeletak di tanah dan bukan di dalam terowongan,” seraya menambahkan bahwa pemimpin Hamas Yahya Sinwar telah menjadi pemimpin Hamas sejak 2017. (Waktu Israel)

“Dalam diskusi baru-baru ini antara kepemimpinan internal dan eksternal gerakan tersebut, Sinwar memberi pengarahan kepada kepemimpinan eksternal gerakan tersebut mengenai keadaan perlawanan di Jalur Gaza dan menegaskan kekuatan negara perlawanan, ketahanan dan kemampuannya untuk melawan pasukan pendudukan melalui data lapangan yang spesifik.” Israel melancarkan serangan terhadap Rafah, mengambil alih perbatasan dengan Mesir

Israel melancarkan serangan darat yang telah lama ditunggu-tunggu di Rafah pada hari Senin, mengambil kendali atas perbatasan dengan Mesir.

Hal ini mencegah bantuan masuk ke Gaza dan membuat orang lain, termasuk yang terluka, enggan melarikan diri dari perang ke Mesir.

Pada hari Sabtu, tentara mengeluarkan perintah kepada warga Palestina untuk mengevakuasi kamp Rafah Timur dan Shaboura serta beberapa lingkungan lain di Rafah Timur, termasuk lingkungan Jenina dan Khirbat al-Adas.

Warga sipil diperintahkan untuk pindah ke “zona kemanusiaan” yang diperluas di wilayah Al-Mawasi dan Khan Yunis.

“Kami terus-menerus hidup dalam ketakutan akan teror dan pengungsian serta serangan yang sering terjadi,” kata Nida Safi, 30, yang sebelumnya melarikan diri dari pemboman Israel di Gaza utara ke Rafah. Pejuang Brigade Izz al-Din al-Qassam, sayap militer Hamas, memamerkan senjata tempur mereka di kamp Magazi pada 19 Juli 2023. Dan tikus itu telah kembali ke dirinya yang dulu

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa Hamas memiliki empat dari enam batalyon aktif yang tersisa yang ditempatkan di Rafah dan serangan darat diperlukan untuk mengalahkan mereka.

Namun seorang pejabat yang berbicara kepada The Times of Israel mengatakan bahwa banyak pejuang Hamas di Rafah telah melarikan diri ke utara dalam beberapa pekan terakhir karena ancaman serangan Israel meningkat.

Seolah sedang bermain kucing-kucingan, milisi Hamas rupanya kembali berkembang seiring pasukan Israel memusatkan pasukannya di Rafah.

Sementara itu, Hamas tetap tangguh.

Para pejuangnya telah kembali ke banyak wilayah di Gaza dimana Israel sebelumnya mengklaim telah mengalahkan gerakan tersebut.

Sebagai tandanya, tentara Israel melakukan operasi lain minggu ini di lingkungan Zaytoun di Kota Gaza di Gaza tengah.

Mereka juga mengeluarkan perintah evakuasi ke wilayah Jabalia di Gaza utara pada hari Jumat menjelang operasi militer baru di sana.

Warga sipil diperintahkan untuk pindah ke tempat perlindungan di sebelah barat Kota Gaza.

Times of Israel menambahkan bahwa para pejabat keamanan memperingatkan bahwa militer Israel “akan dipaksa untuk terus bermain kucing-kucingan dengan Hamas sampai pemerintah Israel menemukan alternatif yang layak selain pemerintah Hamas.”

(oln/toi/tc/*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *