TRIBUNNEWS.COM – Israel menyerang Lebanon melalui udara, menewaskan sedikitnya satu orang, pada Senin (29/7/2024).
Seperti diberitakan Al Jazeera, drone Israel menargetkan sebuah mobil dan sepeda motor di jalan Qalaa antara kota Mays al-Jabal dan Chakra di Lebanon selatan.
Dalam penyerangan tersebut, empat orang terluka dan satu orang meninggal dunia.
Dua orang terluka dalam serangan yang menimpa mobil tersebut.
Sementara satu orang tewas dan dua lainnya luka-luka akibat penyerangan sepeda motor.
Salah satu korban luka dalam penyerangan tersebut adalah seorang anak-anak.
Menurut laporan 24 TV Lebanon, para korban dipindahkan ke Rumah Sakit Pemerintah Tebnin di kota terdekat Tebnin, Lebanon.
Sebelumnya, sebuah roket menghantam warga sipil Israel di Dataran Tinggi Golan, Sabtu (27 Juli 2024).
Dikutip CNN International, sedikitnya 12 orang tewas dalam serangan tersebut.
Israel segera menyalahkan Hizbullah atas serangan itu.
Namun, Hizbullah mengatakan hal itu tidak ada hubungannya dengan insiden tersebut.
Mereka menyalahkan Israel sendiri atas serangan itu.
“Ini bukan pertama kalinya baterai dan rudal Iron Dome Israel meleset dan menghantam daerah dekat Majdal Shams dan Golan Suriah yang diduduki,” kata Hizbullah seperti dikutip BBC.
Sebagai perbandingan umum, pasukan Hizbullah dan Israel hampir setiap hari saling baku tembak sejak dimulainya perang Gaza pada Oktober 2023.
Menurut laporan AFP, setidaknya 527 orang tewas di Lebanon dalam kekerasan lintas batas.
Kebanyakan dari mereka adalah pejuang, namun ada juga 104 warga sipil di antara mereka.
Di pihak Israel, menurut otoritas Israel, 22 tentara dan 24 warga sipil tewas.
(mg/mardliyyah)
Penulis adalah mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS)