Israel Lancarkan 480 Serangan ke Suriah dalam 2 Hari, Targetkan Bandara hingga Gudang Senjata

TRIBUNNEWS.COM – Jatuhnya rezim Bashar Al-Assad memicu respons militer dari Israel.

Dimana Israel meningkatkan serangan udaranya dengan menyasar instalasi militer di seluruh Suriah.

Tak hanya itu, Israel juga mengerahkan tank militer keluar masuk zona penyangga.

Pada Selasa (12 Oktober 2024), militer Israel mengumumkan telah melakukan 480 serangan di Suriah dalam 2 hari terakhir, dikutip CNN.

Berbagai instalasi militer Suriah menjadi sasaran utama Israel.

Seperti perbekalan senjata, fasilitas angkatan laut, dan bandara.

Times of India mengutip pernyataan Israel: “Dalam 48 jam terakhir, IDF telah menyerang sebagian gudang senjata strategis Suriah.”

Dari total serangan tersebut, 350 di antaranya merupakan serangan drone Israel.

Anadolu Anjansi mengutip Israel yang mengklaim: “350 pesawat tempur Israel melakukan serangan dari Damaskus hingga Tartus, menargetkan puluhan pesawat, helikopter, sistem pertahanan udara, dan depot amunisi.”

Meski begitu, militer Israel masih mengklaim serangan darat Israel belum selesai.

“Operasi di lapangan masih berlangsung, sebagai bagian dari operasi pasukan darat kami di zona penyangga,” katanya.

Tank Israel juga diyakini berada di pinggiran Damaskus.

Kapal Israel juga menyerang dua fasilitas angkatan laut Suriah, tempat 15 kapal berlabuh.

Sementara itu, Israel memperluas pendudukannya di Dataran Tinggi Golan Suriah pada minggu ini.

Mereka merebut zona penyangga demiliterisasi yang dipantau oleh PBB, beberapa jam setelah jatuhnya rezim Bashar al-Assad.

Sekadar informasi, Assad digulingkan oleh kelompok pemberontak dalam serangan besar-besaran yang berpuncak pada perebutan ibu kota Damaskus pada hari Minggu.

Setelah penggulingannya, Assad diyakini telah meninggalkan Suriah dan berada di Moskow setelah menerima tawaran suaka dari Rusia.

Demikian dilansir kantor berita Rusia Interfax, Minggu (12/8/2024).

Tak hanya Assad saja, Assad juga diyakini telah melarikan diri dari Suriah bersama keluarganya.

“Presiden al-Assad dari Suriah telah tiba di Moskow. Rusia telah memberi mereka (dia dan keluarganya) suaka karena alasan kemanusiaan,” tulis Interfax, seperti dikutip Al-Arabiya.

Kabar ini dibenarkan oleh Peskov.

Peskov mengatakan Assad telah diberikan suaka di Rusia dan mengatakan keputusan itu dibuat oleh Presiden Vladimir Putin.

(Tribunnews.com/Farrah)

Artikel lain terkait konflik Suriah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *