Israel Klaim Serangan Udara ke Beirut Bunuh Pimpinan Senior Hizbullah Ibrahim Qubaisi

TRIBUNNEWS.COM – Israel mengklaim telah membunuh pemimpin senior Hizbullah Ibrahim al-Qubais setelah serangan udara di ibu kota Lebanon, Beirut, Selasa (24/9/2024) waktu setempat.

Menurut Reuters, Qubais disebut-sebut sebagai komandan pasukan rudal dan rudal Hizbullah.

Dua sumber keamanan Lebanon menggambarkan Al-Qubais sebagai tokoh terkemuka di divisi rudal kelompok yang didukung Iran.

Namun, belum ada pernyataan resmi yang dikeluarkan Hizbullah terkait fakta tewasnya Qubais akibat serangan udara Israel.

Namun surat kabar Al-Mayadeen melaporkan serangan udara Israel menewaskan enam orang dan melukai beberapa lainnya.

Israel mengklaim bahwa serangan itu merupakan pukulan lain bagi Hizbullah setelah serangkaian kemunduran.

Di sisi lain, tekanan Israel terhadap Hizbullah menimbulkan kekhawatiran konflik yang sudah berlangsung hampir setahun ini akan meledak dan mengganggu stabilitas Timur Tengah yang dikenal sebagai kawasan penghasil minyak.

Israel mengalihkan fokusnya dari Gaza ke perbatasan utaranya, tempat Hizbullah menembakkan roket ke Israel untuk mendukung Hamas, yang juga didukung oleh Iran.

Pemerintah Israel menjadikan perlindungan perbatasan utara dan hak kembali bagi warga yang mengungsi akibat konflik sebagai prioritas dalam perang.

Sementara itu, Hizbullah berjanji tidak akan mundur sampai ada gencatan senjata di Gaza.

Pergeseran fokus Israel ini juga dibenarkan oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Dia menekankan bahwa dia akan menyerang sasaran Hizbullah dan meminta rakyat Lebanon untuk memecat pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah.

“Siapa pun yang memiliki roket di ruang tamu dan roket di garasi tidak akan mempunyai rumah,” kata Netanyahu di pangkalan militer yang dirahasiakan setelah tentara mengatakan mereka menemukan amunisi di rumah-rumah.

“Perang kami bukan dengan Anda, perang kami dengan Hizbullah. Nasrallah membawa Anda ke jurang jurang maut… Bebaskan diri Anda dari Nasrallah demi kebaikan Anda sendiri.”

558 orang tewas dalam serangan Israel di Lebanon

Berdasarkan konferensi pers Menteri Kesehatan Lebanon Firas Abyad, selama periode Israel melancarkan serangan ke Lebanon, 558 orang tewas, termasuk 40 anak-anak, pada Selasa (24/9/2024).

Obaid mengatakan serangan brutal Israel di Lebanon juga menyebabkan terbunuhnya staf medis dan anggota tim penyelamat.

Koresponden Al-Mayadeen melaporkan lebih dari 1.000 serangan udara Israel telah dilakukan di wilayah selatan Lebanon sejak dimulainya agresi Zionis pada Senin (23/9/2024).

Desa dan kota Qana, Ain Baal, Al-Aqabiya, Al-Sultaniyeh, Siddiqin, Jabal Al-Batmi, Dabil, Markaba, Arabsalim, Aititi, Maaraqa, Nabatiyeh Al-Fawqa, selain Jisr Jezzine dan Marjayoun. Di Lebanon selatan, serangan ini menjadi sasaran. 

24 orang tewas di Bekaa Barat, dan lima orang masih hilang. 

Koresponden Al-Mayadeen juga melaporkan bahwa 113 orang tewas dan 500 lainnya terluka di utara Bekaa selama 24 jam terakhir akibat serangan Israel yang menargetkan kota Shaath, Durrus, dan Bazzaliya. 

(Tribunnews.com/Johannes Listio Boeroto)

Artikel lain terkait konflik Palestina-Israel 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *