Israel mengklaim seorang pemimpin penting Hizbullah tewas dalam serangan pesawat tak berawak IDF di Lebanon selatan
TRIBUNNEWS.COM Lebanon – Komandan kamp Hizbullah Hussein Makki dikabarkan tewas akibat serangan drone IDF di Lebanon selatan pada Selasa malam (14 Mei 2024) waktu setempat.
Militer Israel mengatakan Hussein Marki merencanakan dan melakukan banyak serangan teroris selama perang, sebagai bagian dari perannya di ‘Front Selatan’.
Hussein Ibrahim Makki adalah komandan senior unit depan Hizbullah, menurut Pasukan Pertahanan Israel (IDF).
Sebelumnya dia memimpin divisi maritim Hizbullah.
“Makki ditembak saat mengemudi di dekat Tyre,” menurut IDF dan media Lebanon.
Layanan darurat mengatakan dua orang lainnya terluka dalam serangan itu.
Hizbullah mengumumkan kematian Markey, dengan mengatakan bahwa dia meninggal di “Jalan Yerusalem”, sebuah istilah yang digunakan untuk menggambarkan petugas yang terbunuh dalam serangan Israel.
Hizbullah tidak menyebut Markey sebagai pemimpin atau menyebutkan perannya.
IDF mengatakan Markey merencanakan dan melakukan sejumlah serangan teroris di wilayah Israel selama perang.
Militer Israel mengatakan lebih dari 30 pemimpin Hizbullah tewas di Lebanon selatan, tempat pertempuran berlanjut selama tujuh bulan.
Serangan itu terjadi beberapa jam setelah serangan rudal anti-tank Hizbullah menghantam posisi militer dekat Adamit di utara, menewaskan satu warga sipil Israel dan melukai lima tentara.
Sejak Oktober. Sejak tanggal 8 Agustus, pasukan Hizbullah telah menyerang komunitas dan pangkalan militer Israel di sepanjang perbatasan hampir setiap hari, dan kelompok tersebut mengatakan bahwa mereka melakukan hal tersebut untuk mendukung konflik di Jalur Gaza.
Hizbullah mengklaim 298 anggotanya tewas saat berperang melawan Israel, sebagian besar di Lebanon dan beberapa di Suriah.
Di Lebanon, 60 anggota kelompok teroris lainnya, satu tentara Lebanon dan sedikitnya 60 warga sipil tewas.
Sementara itu, untuk hari kedua berturut-turut, IDF menyatakan rudalnya menembak jatuh dua drone yang sedang menuju wilayah Israel dari “sisi timur”.
Tentara itu menambahkan bahwa tidak ada drone yang memasuki wilayah udara Israel.
Pengumuman itu muncul ketika pemberontak Islam Irak, yang didukung oleh Iran, mengklaim telah menembak jatuh dua drone di Eilat.
Ketika perang berlangsung, kelompok-kelompok yang didukung Iran di Irak dan Suriah mengklaim telah menembakkan puluhan drone ke Israel, dan IDF melaporkan bahwa banyak di antaranya yang ditembak jatuh.
Iran juga melancarkan serangan baru terhadap Israel bulan lalu dengan menggunakan ratusan rudal jelajah.
Sumber: Zaman Israel