TRIBUNNEWS.COM – Kementerian Perdagangan Kolombia menyerukan pembatasan penjualan batu bara ke Israel.
Kolombia mengambil langkah ini untuk mengisolasi Israel karena jumlah korban tewas di Gaza terus meningkat.
“Menteri membuat rekomendasi mengenai pembatasan pasokan bahan bakar kepada Komite Tarif dan Pengaturan Perdagangan Luar Negeri,” menurut dokumen internal yang dilihat oleh Bloomberg.
Rencananya adalah untuk mempertahankan pembatasan ini sampai konflik di Gaza berakhir.
Dua perusahaan yang memasok batu bara ke Israel adalah Drummond Company Inc. Berbasis di Alabama dan anak perusahaan Glencore Plc di Kolombia, kutipan dari Al-Arabiya.
Sementara Kolombia merupakan pemasok batu bara terbesar ke Israel.
Pada tahun 2023, Kolombia akan menjual bahan bakar senilai $450 juta ke Israel, lapor The Times of Israel.
Awalnya Kolombia dan Israel memiliki hubungan yang cukup baik.
Dalam kedua kasus tersebut, perdagangan bebas juga berlaku, yang telah berlaku sejak tahun 2020.
Namun, hubungan antara Israel dan Kolombia memburuk tahun ini.
Presiden Kolombia Gustavo Petro mengumumkan pada awal Mei bahwa negaranya akan memutus hubungan diplomatik dengan Israel.
Dia juga menggambarkan intervensi di Gaza sebagai genosida Israel.
“Besok (Kamis) hubungan diplomatik dengan negara Israel akan terputus karena presidennya melakukan genosida,” kata Petro.
Petro bersikap kritis terhadap serangan di Gaza sejak serangan 7 Oktober 2023.
Petro juga menuduh Menteri Pertahanan Israel Yoav Galant menggunakan bahasa yang Nazi katakan tentang orang-orang Yahudi di masyarakat Gaza.
Sejak itu, Israel mengumumkan bahwa mereka menangguhkan ekspor produk keamanan ke Kolombia.
Ia menegaskan tidak akan membiarkan Nazisme kembali berkuasa dalam politik internasional. Konflik Palestina-Israel
Israel terus melanjutkan serangan brutalnya di Gaza sejak 7 Oktober 2023.
Lebih dari 36.650 warga Palestina tewas di Gaza.
Beberapa di antara korban tewas adalah perempuan dan anak-anak.
Jumlah warga Palestina yang terluka akibat serangan Israel mencapai 83.300 orang.
Delapan bulan setelah perang Israel, sebagian besar Gaza telah hancur.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel lain terkait Kolombia dan konflik Palestina-Israel